Selasa, Februari 11


Tokyo

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, ada warga +62 yang berhasil menjadi seorang bus wisata di Jepang. Perkenalkan, ini dia pak Iyus.

Seorang pria asal Indonesia mencetak sejarah sebagai sopir bus asing pertama di Jepang. WNI bernama Iyus itu akan bekerja sebagai sopir bus dengan status pekerja terampil khusus, setelah parlemen Jepang merevisi undang-undang yang memperluas kualifikasi penerimaan pekerja asing di negara tersebut.

Iyus yang berusia 40 tahun ini, akan secara resmi bekerja sebagai sopir bus wisata mulai tahun fiskal mendatang, yang dimulai pada bulan April. Dia bekerja untuk sebuah perusahaan bus di Tokyo.


Keberhasilan Iyus menjadi sopir bus di Jepang bisa terwujud setelah para anggota parlemen Jepang, pada tahun lalu, mengesahkan revisi undang-undang pengendalian imigrasi dan sejumlah legislasi terkait lainnya, yang memperluas cara untuk menerima lebih banyak pekerja asing.

Sektor transportasi darat, yang mencakup taksi dan bus, turut dimasukkan ke dalam kategori kualifikasi untuk penerimaan lebih banyak pekerja asing tersebut.

Karena sektor transportasi baru ditambahkan ke dalam kategori kualifikasi untuk Pekerja Terampil Khusus No 1, maka tes kelayakan pertama digelar pada Desember tahun lalu.

Dalam tes kelayakan tersebut, Iyus menjadi satu-satunya warga negara asing (WNA) yang lulus ujian untuk kategori bus.

Saat berbicara kepada wartawan di kantor pusat perusahaan tempatnya bekerja di Okayama pada Rabu (5/2) waktu setempat, Iyus mengatakan keberhasilan dirinya menjadi sopir bus asing pertama di Jepang bagaikan mimpi menjadi nyata.

“Ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan bahwa saya bisa menjadi pengemudi profesional. Saya ingin mengemudi dengan aman untuk memberikan pelayanan yang nyaman kepada para pelanggan kami,” ucap Iyus berbicara dalam bahasa Jepang dalam konferensi pers tersebut, seperti dilansir dari NHK World.

Kepala unit bus dan kereta api, Ryobi Group, Ogami Shinji pun menyatakan harapannya untuk Iyus.

“Iyus akan memberikan pelayanan yang memenuhi kebutuhan wisatawan internasional seiring lonjakan jumlah pengunjung luar negeri di Jepang,” katanya.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version