Minggu, Juni 30


Jakarta

Seorang sopir ojek online (ojol) mengalami orderan fiktif seblak sebanyak 15 porsi. Beruntung masyarakat sekitar ikut patungan mengurangi kerugian.

Orderan fiktif masih marak terjadi dan kebanyakan menimpa sopir ojol. Meskipun sebenarnya orderan fiktif dapat diganti rugi oleh perusahaan, tetapi hal ini tidak dibenarkan sama sekali.

Sedikit banyak pasti sopir ojol mengalami kerugian biaya, waktu, dan tenaga. Seperti yang dialami oleh sopir ojol yang satu ini yang mengalami orderan fiktif seblak.


Dikutip dari Instagram @Depok24jam (22/06/24) sopir ojol tersebut menerima pesanan 15 porsi seblak atas nama Santi. Alamatnya dikirim ke Jalan Haji Icang, Cimanggis RT 04-01 Depok.

Kena Lagi! Ojol Ini Dapat Orderan Fiktif 15 Porsi Seblak Foto: Instagram @Depok24jam

Namun, setelah tiba di lokasi, ternyata pemilik rumah di alamat tersebut tidak ada yang bernama Santi. Sopir ojol itu kemudian terus mencari, tapi tak ada hasilnya.

Kejadian ini seketika menghebohkan warga sekitar yang kemudian ikut membantu. Menurut masyarakat sekitar, memang tidak ada seseorang yang bernama Santi tinggal di alamat tersebut.

“Sudah muter-muter untuk cari alamatnya, tapi gak ada. Dan alamat aplikasi ojol itu bukan Santi namanya,” tutur Frisca, salah satu warga yang ikut membantu.

Kemudian, ada juga yang berinisiatif membantu memeriksa nomor pemesan di aplikasi GetContact. Benar saja, nomor tersebut terdeteksi sebagai penipu.

Kena Lagi! Ojol Ini Dapat Orderan Fiktif 15 Porsi SeblakKena Lagi! Ojol Ini Dapat Orderan Fiktif 15 Porsi Seblak Foto: Instagram @Depok24jam

Sebanyak 15 porsi seblak itu telah dibayarkan oleh sopir ojol sebanyak Rp 227.000. Karena merasa kasihan, masyarakat sekitar kemudian patungan untuk membeli seblak tersebut.

“Kami kasihan sama abangnya, jadi kamu patungan bayar seblaknya,” tutur Frisca lebih lanjut.

Unggahannya pun ramai ditanggapi netizen. Banyak netizen yang geram dengan kejadian orderan fiktif yang masih marak terjadi.

“Sebenarnya bisa minta ganti rugi ke perusahaan, tapi gue senengnya sama orang Indo tuh kayak suka gotong royong patungan, ini keren sih,” tutur netizen.

“Tolong hapus saja sistem bayar tunai. Ini bisa bikin orderan fiktif gak berhenti sampai kapanpun,” tulis netizen lainnya.

(raf/odi)

Membagikan
Exit mobile version