Sabtu, November 23


Jakarta

Kementerian Sosial dan Badan Gizi Nasional berkolaborasi menyukseskan program Makan Bergizi Gratis. Melalui kolaborasi ini, Kemensos akan mengerahkan para pendamping sosial sebagai tenaga teknis lapangan.

“Kami punya 33 ribu pendamping PKH, juga punya 26 ribu Tagana, juga ada 6 ribu TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan). Mereka ini tersebar di seluruh Indonesia dan siap menyukseskan program Badan Gizi Nasional,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam keterangan tertulis, Kamis (21/11/2024).

Hal ini disampaikannya usai menggelar koordinasi di kantor Badan Gizi Nasional, Kamis (21/11/2024).


Mensos yang akrab disapa Gus Ipul ini menjelaskan para Kelompok Penerima Manfaat (KPM) juga bisa dimanfaatkan untuk menyukseskan program andalan Presiden Prabowo Subianto.

“Prinsipnya kami siap berkolaborasi mendukung dan menyukseskan program ini,” katanya.

Dalam hal ini, para KPM nantinya akan diberdayakan untuk menanam aneka sayuran serta menyediakan bahan-bahan kebutuhan pokok. Dengan begitu, dapat dipastikan derajat perekonomian mereka akan ikut terangkat.

“Alhamdulillah kalau KPM kita terlibat, otomatis perekonomian mereka terangkat dan dengan sendirinya mereka juga akan graduasi keluar dari garis kemiskinan,” sambungnya.

Jadi kata Gus Mensos, selain akan meningkatkan gizi bagi para penerima manfaat, program Makan Bergizi Gratis ini dipastikan juga akan membantu untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia.

Sementara itu Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan sinergi dengan Kemensos diharapkan bisa mempercepat suksesi program Makan Bergizi Gratis ini.

“Saat ini sebenarnya kami secara langsung sudah berkolaborasi dengan para pendamping yang dimiliki Kemensos. Di lapangan kami sudah bekerja dengan Tagana juga pendamping PKH membantu kami,” kata Dadan.

Dadan mengungkapkan Badan Gizi Nasional rencananya akan membentuk satuan-satuan pelayanan di bawah dengan target tiap 3.000 anak sekolah akan dilayani oleh satuan pelayanan ini.

Nantinya, akan ada beberapa orang yang akan dilibatkan di satuan pelayanan ini. Adapun salah satunya kemungkinan akan diisi oleh pilar-pilar sosial yang dimiliki oleh Kementerian Sosial.

Selain melibatkan tenaga pilar-pilar sosial seperti pendamping PKH dan Tagana, Badan Gizi Nasional juga akan berkolaborasi dengan warga sekitar yang kemungkinan besar kelompok penerima bansos yang biasa disebut KPM.

(akn/akn)

Membagikan
Exit mobile version