Selasa, Januari 7


Badung

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) membantah banjir sampah yang terjadi di Pantai Kuta, Badung, Bali, karena pengelolaan sampah yang tidak maksimal.

Melainkan demikian, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Kemenpar, Fadjar Hutomo, menyebut sampah-sampah yang mengotori sejumlah pesisir pantai di Pulau Dewata dikarenakan musim angin barat.

“Secara geografis, Indonesia mengalami musim angin barat saat ini, tak terkecuali Bali. Sehingga sampah-sampah di Pantai Kuta ini merupakan sampah kiriman dari laut akibat musim. Bukan karena penanganan sampah yang tidak maksimal,” ujar Fadjar di sela-sela Aksi Bersih Sampah Laut di Pantai Kuta, Badung, Bali, Sabtu (4/1/2025).


Ribuan peserta mengikuti Aksi Bersih Sampah Laut di Pantai Kuta, Badung, Bali, Sabtu (4/1/2025). (Aryo Mahendro/detikBali)

Kendati demikian, Fadjar menjelaskan bahwa Kemenpar akan mengakselerasi salah satu program unggulan Kemenpar pada tahun 2025, yakni Gerakan Wisata Bersih.

Menurut Fadjar, gerakan tersebut akan mulai dilaksanakan sekitar Maret atau April mendatang. Meski begitu, dia berujar, perjalanan menuju Wisata Bersih 2025 itu sudah dijalankan di sejumlah objek wisata sejak Desember 2024. Termasuk di Danau Toba, kawasan Borobudur, Mandalika, hingga Labuan Bajo.

“Tentu saja penanganan sampah menjadi bagian atau domain Kementerian Lingkungan Hidup. Tapi kalau korelasinya dengan Kementerian Pariwisata, sangat signifikan karena ini berkaitan dengan penanganan sampah di destinasi-destinasi pariwisata yang menjadi isu dari tahun ke tahun,” imbuh Fadjar.

Kegiatan bersih-bersih sampah di Pantai Kuta diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat. Sejumlah menteri dan pejabat pusat lainnya juga turut hadir. Termasuk Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’Ti, hingga Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad.

“Kami akan kawal ini (sampah kiriman di Pantai Kuta) sampai bulan April. Kami akan intervensi dengan dukungan alat dan pendanaan bila diperlukan,” kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq di sela acara bersih-bersih pantai tersebut.

Menurut Hanif, pemerintah akan mengaktifkan tim untuk menangani sampah di sejumlah pantai dan sungai di Pulau Dewata. Termasuk Pantai Kedonganan yang belakangan juga dipenuhi sampah kiriman.

“Kami diminta mengaktifkan tim. Perpresnya sudah ada, nomor 38 tahun 2018. Kami akan susun timnya segera,” kata Hanif.

“Ini tindakan kuratif. Tindakan pembetulan dan pembenahan. Tindakan preventif tentu juga akan kami lakukan di semua pesisir dan sungai,” imbuhnya.

Hanif menyebut satu orang di Bali berpotensi membuang sampah hingga 900 gram per hari. Angka itu, dia melanjutkan, tergolong tinggi mengingat predikat Bali sebagai daerah wisata internasional.

___________

Artikel ini telah tayang di detikBali dengan judul Kemenpar Sebut Sampah Kiriman di Pantai Kuta gegara Angin Barat

(wkn/wkn)

Membagikan
Exit mobile version