Minggu, September 29


Jakarta

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) meluruskan anggapan yang menyebut mpox atau ‘cacar monyet’ dipicu oleh vaksin COVID-19. Kemenkes menegaskan tak ada hubungan antara vaksin COVID-19 dan mpox.

“Penyakit mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin COVID-19. Itu tidak ada hubungannya,” tegas juru bicara Kemenkes RI dr Mohammad Syahril dalam keterangan tertulis, Selasa (3/9/2024).

Mpox dan COVID-19 merupakan dua penyakit yang berbeda. Mpox telah muncul jauh sebelum kemunculan SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19 dan vaksin COVID-19.


Kasus Mpox pada manusia pertama kali dilaporkan di Republik Demokratik Kongo pada 1970. Sementara itu COVID-19 merupakan penyakit yang ditemukan awal 2020.

“Mpox dan COVID-19 ini dua penyakit yang berbeda. Sebelum COVID-19 ada, Mpox sudah ada. Mpox dilaporkan ada sejak tahun 1970 dan endemis di Afrika barat dan tengah seperti di Afrika Selatan, Pantai Gading, Kongo, Nigeria, dan Uganda,” jelas dr Syahril.

Mpox di Afrika memang kerap muncul tetapi penularan tidak terjadi secara sporadis. Baru ketika ada peningkatan dan penyebaran kasus hingga ke negara di luar Afrika, WHO menyatakan Mpox berstatus kedaruratan global.

Penularan virus Mpox dapat terjadi secara tidak langsung pada benda yang terkontaminasi. Kontak langsung dapat melalui cairan tubuh seperti cairan, nanah atau darah dari lesi kulit atau lesi, ruam, atau kulit orang yang terinfeksi.

(kna/naf)

Membagikan
Exit mobile version