Sabtu, Oktober 5


Jakarta

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar ajang Anugerah Merdeka Belajar (AMB) 2024 melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen). Kemendikbudristek memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah (pemda) yang berkolaborasi dan berkontribusi meningkatkan kualitas pendidikan melalui gerakan Merdeka Belajar.

Kegiatan yang digelar Jumat (5/7) malam di JCC Plenary Hall Jakarta, ini untuk mengapresiasi sekaligus memperkuat dukungan kepada para pemangku kepentingan dalam peningkatan kualitas layanan pendidikan secara berkelanjutan. Kemendikbudristek berharap melalui kegiatan ini, pemda dapat berbagi praktik baik dengan pemda lainnya agar kebijakan Merdeka Belajar semakin meluas berbagai daerah.

Dalam sambutannya, Mendikbudristek, Nadiem Makarim mengucapkan selamat kepada kepala daerah yang telah memperoleh Anugerah Merdeka Belajar tahun ini. Apalagi menurutnya transformasi sistem pendidikan yang dilakukan dalam gerakan Merdeka Belajar bukanlah perkara mudah.


“Seperti tahun sebelumnya, AMB 2024 merupakan bentuk apresiasi kami kepada pemda yang mengupayakan perwujudan sekolah yang kita cita-citakan melalui transformasi sistem pendidikan,” ungkap Nadiem dalam Anugerah Merdeka Belajar di Jakarta, Jumat (5/7/2024).

Nadiem menjabarkan sejumlah karakteristik dari sekolah yang dicita-citakan dalam gerakan Merdeka Belajar, antara lain pembelajaran yang berpusat pada murid; iklim sekolah yang inklusif, aman, dan merayakan kebhinekaan; guru-guru yang gemar belajar, berbagi, dan berkolaborasi; serta kepala sekolah yang mengedepankan perkembangan kualitas layanan satuan pendidikan secara berkelanjutan.

Nadiem Makarim Foto: dok. Kemendikbudristek

Menurutnya, perwujudan sekolah yang dicita-citakan ini telah tampak di berbagai daerah seluruh penjuru Indonesia. Tidak hanya di kota besar, tapi juga daerah tertinggal kita lihat transformasi terbesar.

“Ini bukan capaian saya atau Kemendikbudristek, ini keberhasilan kita semua. Tidak mungkin implementasi transformasi sistem pendidikan bisa dicapai satu kementerian, yang di lapangan punya jasa lebih besar lagi,” kata Nadiem.

Ini bukti nyata dari kepemilikan bersama yang jadi kata kunci gerakan Merdeka Belajar. Kalau ini hanya jadi kebijakan pemerintah, ini tidak akan sukses maka hrus jadi gerakan masyarakat secara masif,” sambungnya.

Nadiem berharap penghargaan Anugerah Merdeka Belajar yang diperoleh hari ini tidak hanya dibawa pulang sebagai prestasi, tapi juga menjadi pengingat perjalanan seluruh pihak dalam mentransformasi pendidikan Indonesia baru.

“Pengingat atas pemikiran KH Dewantara mengembangkan potensi intelektual dan karakter budi pekerti peserta didik. Juga pengingat untuk menjadikan sekolah di Indonesia, sekolah yang kita cita-citakan demi terwujudnya pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Iwan Syahril menyebut Anugerah Merdeka Belajar bertujuan memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah yang telah mencapai peningkatan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan. Serta mendorong peningkatan layanan pendidikan yang berkualitas melalui implementasi Kebijakan Merdeka Belajar di daerah.

“Kita percaya Merdeka Belajar yang dimulai dari langkah kecil akan membawa lompatan besar transformatif untuk menentukan arah bangsa di masa yang akan datang. AMB ini kami persembahkan untuk pemda yang mendorong berbagai langkah transformatif di daerah masing-masing, mulai dari pembelajaran, pengelolaan pendidikan, SDM, anggaran pendidikan, pendidikan vokasi, hingga pemda yang transformatif dalam mengelola Program Indonesia Pintar,” papar Iwan.

“Mudah-mudahan AMB tahun ini semakin mendorong pemangku kepentingan di Indonesia untuk terus membersamai Gerakan Merdeka Belajar,” harapnya.

Kategori Penerima Anugerah Merdeka Belajar 2024

Penghargaan Kemendikburistek untuk Pemda Foto: dok. Erika Dyah Fitriani/detikcom

Anugerah Merdeka Belajar 2024 diberikan kepada 51 pemerintah daerah dari tingkat provinsi, kabupaten/kota inspiratif (daerah tertinggal), dan kabupaten/kota transformatif (non-daerah tertinggal)

Ada 6 kategori penghargaan yang diberikan, antara lain Transformasi Pembelajaran, Transformasi SDM Pendidikan, Transformasi Pengelolaan Pendidikan, Transformasi Anggaran Pendidikan, Transformasi Pendidikan Vokasi, dan Program Indonesia Pintar.

Selain itu, ada Anugerah Utama yang diberikan untuk masing-masing kategori penerima penghargaan. Adapun Anugerah Utama untuk Kelompok Pemda Inspiratif (kabupaten/kota daerah tertinggal) diberikan kepada Kabupaten Donggala, Kabupaten Manggarai Timur, dan Kabupaten Nias Utara.

Anugerah Utama Kelompok Pemda Transformatif Tingkat Kabupaten/kota diraih oleh Kabupaten Bantul, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan Kabupaten Sleman. Sedangkan Anugerah Utama Kelompok Pemda Transformatif Tingkat Provinsi) diraih oleh Kepulauan Riau, Bali, dan Aceh.

Ditemui usai acara, Bupati Hulu Sungai Tengah, Aulia Oktafiandi mengungkapkan dua hal yang dilakukan pihaknya untuk mendorong adaptasi kurikulum Merdeka Belajar. Pertama, memfokuskan anggaran pemerintahan di sektor pendidikan, serta mengadakan diklat secara masif agar para guru bisa mengikuti kurikulum Merdeka Belajar dan beradaptasi dengan kurikulum baru.

“Alhamdulillah 2 tahun terakhir ini hasilnya terlihat. Ketika kami menguatkan SDM guru-guru dan mendorong digitalisasi, tingkat literasi juga bisa kami naikkan dalam konsep Merdeka Belajar ini,” pungkasnya.

Simak juga ‘Saat JPPI Minta Kemendikbudristek Evaluasi Program Magang Kampus Merdeka’:

[Gambas:Video 20detik]

(prf/ega)

Membagikan
Exit mobile version