Selasa, Juli 2

Jakarta

Gambar diagram dan animasi yang mengilustrasikan orbit planet-planet mungkin sedikit kurang tepat. Diagram dan animasi itu lebih tepatnya menyederhanakan orbit planet-planet sehingga guru tidak perlu menjelaskan keberadaan barycenter kepada murid yang masih berusaha memahami bahwa Bumi bukanlah satu-satunya planet yang ada.

Selama ini, kita diajarkan tentang orbit planet secara umum seperti yang terlihat pada video di bawah ini.


[Gambas:Youtube]

Nyatanya, gambaran ini adalah versi yang disederhanakan dengan tujuan mudah dipahami. Meskipun Matahari adalah objek terbesar di Tata Surya, dengan massa sekitar 1.048 kali massa Jupiter, gravitasinya bersifat dua arah.

Sama seperti Bumi yang memberikan tarikan gravitasi pada kita, kita pun melakukan tarikan gravitasi sendiri (yang jauh lebih kecil) terhadap Bumi.

“Hukum ketiga Kepler menggambarkan hubungan antara massa dua benda yang saling berputar dan penentuan parameter orbit,” jelas NASA seperti dikutip dari IFL Science.

NASA memberikan gambaran dengan membayangkan sebuah bintang kecil yang mengorbit di sekitar bintang yang lebih masif. Kedua bintang sebenarnya berputar di sekitar pusat massa yang sama, yang disebut barycenter.

“Hal ini berlaku, tidak peduli berapa pun ukuran atau massa masing-masing objek yang terlibat. Mengukur bintang gerak di sekitar barycenternya dengan planet masif adalah salah satu metode yang telah digunakan untuk menemukan sistem planet yang berhubungan dengan bintang-bintang jauh,” jelas NASA.

Maka untuk mempermudahnya, kita katakan bahwa planet-planet mengorbit Matahari. Namun, barycenter objek-objek Tata Surya biasanya berada di dekat Matahari, mengingat objek tersebut memiliki massa paling besar, namun berkat orbit dan pengaruh raksasa gas Jupiter dan Saturnus, objek-objek tersebut jarang benar-benar berada di dalam Matahari. Orbitnya terlihat lebih mirip video dari astronom planet dan komunikator sains James O’Donoghue di bawah ini.

[Gambas:Youtube]

Akibatnya, Bumi saat ini tidak mengorbit suatu titik di dalam Matahari, karena barycenter-nya berada di luar Matahari. Kita mengorbit titik tersebut di luar angkasa, bukan Matahari.

“Planet-planet mengorbit Matahari secara umum,” O’Donoghue menjelaskan di X (Twitter).

“Tetapi, secara teknis, mereka tidak mengorbit Matahari sendirian karena pengaruh gravitasi (terutama) Jupiter, berarti planet-planet harus mengorbit pada titik baru di ruang angkasa,” ujarnya.

“Tentu saja planet-planet mengorbit Matahari, kita hanya bersikap lebih kritis tentang situasi ini. Pemikiran alamiahnya adalah kita mengorbit pusat Matahari, tetapi itu sangat jarang terjadi, yaitu sangat jarang pusat massa Tata Surya sejajar dengan pusat Matahari,” imbuhnya.

Hal yang sama juga berlaku pada objek yang lebih kecil, seperti planet dan bulannya. Bumi dan Bulan mengorbit pada suatu titik sekitar 5.000 kilometer dari pusat Bumi, meskipun hal ini berubah seiring dengan semakin menjauhnya Bulan dari Bumi.

Fakta-fakta ini mungkin berdampak kecil pada hidup kita, namun fakta ini menarik dan merupakan pengingat bahwa segala sesuatunya, aslinya sedikit lebih rumit daripada yang mungkin diajarkan di sekolah.

Simak Video “Rencana NASA Luncurkan Bintang Buatan di Orbit Bumi
[Gambas:Video 20detik]

(rns/rns)

Membagikan
Exit mobile version