Jakarta –
Penipuan yang sering dilakukan saat pesan makanan via ojol adalah order fiktif. Kini ada modus baru dengan kelebihan pesan makanan.
Aplikasi ojek online (ojol) memudahkan orang untuk memesan transportasi ojek dan taksi online, juga berperan sebagai aplikasi pesan antar makanan yang digunakan banyak orang setiap harinya.
Sayangnya dengan adanya teknologi dan kemudahan dari aplikasi ojek online (ojol) ini, muncul banyak modus penipuan yang merugikan banyak pihak. Seperti kisah yang dialami penjual pempek online di Depok, Jawa Barat.
Lewat akun X (Twitter), pemilik akun @Monisdoomed (10/05), membagikan pengalamannya yang hampir menjadi korban penipuan di aplikasi ojol.
“Hai kalian yang punya bisnis di (aplikasi) GO-FOOD, hati-hati ya ada modus (penipuan) baru! Awalnya penipu memesan makanan dalam jumlah lumayan, kemudian saat driver sudah ambil makanannya, penipu menghubungi resto dan bilang bahwa kelebihan pesan makanan nih. Minta dana dikembalikan melalui rekening pribadi,” ungkap Mon.
Kelebihan Pesan Makanan Jadi Modus Penipuan Terbaru di Aplikasi Ojol Foto: Twitter/X @monisdoomed
|
Mon mengunggah bukti pesanan makanan milik penipu tersebut yang memesan enam paket pempek campur senilai Rp 330.600 dan juga tiga paket pempek campur isi 20 senilai Rp 316.800. Totalnya penipu harus tersebut membayar Rp 647.400 untuk pesanannya ini.
Tak lupa penipu tersebut menghubungi penjual makanan via WhatsApp dan memaksa bahwa kelebihan uang yang masuk dikembalikan ke rekening pribadinya.
“Sisa pempek campur isi 20 x 3 diganti uang, nanti uangnya potong biaya aplikasi 25% dari harga aplikasi. Refund ke rekening saya, siapin sekarang,” paksa penipu tersebut.
Tentunya modus ini sempat membuat penjual pempek tersebut bingung. Namun karena penipu tersebut terus memaksa agar separuh uangnya dikembalikan ke rekening pribadi membuat penjual ini curiga.
|
“Aku gak tahu ini modus apa, takutnya modus pencairan uang GOPAYLATER. Ini sudah kedua kalinya dengan akun berbeda, kami dapat pesanan serupa. Takutnya saat pengusutan dana, ada nama resto kami terseret. Ternyata modus ini bisa berjalan dengan pembayaran tunai juga bukan hanya paylater saja. Jatuhnya hit and run driver ojolnya, jadi kasian abangnya udah nyari alamat jauh tapi fiktif,” sambung Mon.
Rupanya ini bukan pertama kalinya Mon menghadapi pembeli nakal seperti ini. Sebelumnya bulan Februari, ia mendapatkan pembeli yang mengaku kebanyakan memesan pempek dan meminta setengah uangnya dikembalikan.
“Modus kaya gini tuh biasanya menargetkan UMKM yang sudah biasa handle pesanan banyak, jadi kita gak akan ngerasa curiga banget. Jadi buat semua UMKM hati-hati ya sama pesanan makanan seperti ini,” pesan Mon.
|
Tentunya cerita ini mendapatkan banyak komentar dari netizen di X yang pernah mengalami modus serupa.
“Kak ini kemarin penjual pempek langgananku juga kena. Modus dan fotonya juga sama persis. Untung dananya dikembalikan sama pihak Go-Jek,” komen @bri***.
“Wah ini modusnya mirip sama yang dialami ibu gue yang jualan makanan juga, padahal belum pakai aplikasi online. Bedanya si penipu ngehubungin via telepon bukan WA, bilangnya kelebihan transfer. Kasihan driver ojol yang disuruh ambil pesanannya jadi kebingungan. Tetap waspada ya,” lanjut @f_**.
“Harusnya pihak aplikasi nerapin maksimal jumlah transaksi pembelian, biar gak kena modus pembelian fiktif seperti ini,” pungkas @han**.
Sebelumnya banyak modus penipuan terjadi di aplikasi ojol. Salah satunya kisah driver ojol yang susah-susah menabung uang untuk biaya kuliah, malah kena orderan makanan fiktif yang membuatnya menangis.
Baca Juga: Nabung untuk Kuliah, Driver Ojol Ini Malah Kena Orderan Makanan Fiktif” selengkapnya
Simak Video “Bikin Laper: Pempek Asli Palembang Enak di Dalam Gang“
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)