Senin, Maret 31


Jakarta

Memasuki hari-hari terakhir puasa, tidak sedikit umat Muslim yang melaksanakan ibadah itikaf untuk meraih Lailatul Qadar, malam istimewa yang terjadi pada Ramadan.

Namun, tak jarang rasa kantuk mengganggu kekhusyukan saat beribadah. Hal ini bisa dipicu oleh kebiasaan tertentu saat berbuka puasa.

Mengantuk setelah berbuka dan saat salat Tarawih terjadi karena tubuh merespons perubahan kimia akibat proses pencernaan. Banyak orang yang langsung mengonsumsi makanan dalam porsi besar setelah seharian berpuasa, yang justru membuat tubuh kelelahan.

“Pada waktu kita berbuka ada banyak sekali makanan-makanan khas waktu berbuka takjil, ada kolak, cendol, bubur sumsum, es campur, gorengan, bakwan, risol, bala-bala terus kita juga kayaknya rata-rata minum teh manis pada waktu berbuka puasa setelah itu dilanjut lagi dengan makan besar,” ujar spesialis penyakit dalam dr Yuhana Fitra, SpPD saat berbincang dengan detikcom beberapa waktu lalu.

Mayoritas makanan berbuka puasa mengandung karbohidrat tinggi. Jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, sistem pencernaan akan bekerja lebih keras, menyebabkan sebagian besar energi tubuh terserap untuk proses ini. Akibatnya, tubuh menjadi lemas dan rasa kantuk pun muncul.

Selain faktor makanan, perubahan pola tidur selama Ramadan juga berperan dalam meningkatkan rasa kantuk saat Tarawih.

“Otomatis sudah sangat mengantuk kalau tidur terlalu larut malam. Jadi kerja sistem cerna sudah berat, energi cepat turun dan kurang tidur,” pungkasnya.

(suc/suc)

Membagikan
Exit mobile version