Rabu, Maret 19


Shanghai

Raksasa hotpot Cina, Haidilao, dilanda skandal menjijikkan. Video viral memperlihatkan dua remaja kencing ke dalam hotpot di salah satu restorannya. Haidilao meminta maaf dan menyiapkan kompensasi besar-besaran untuk lebih dari 4.000 pelanggan yang terdampak.

Diberitakan CNN, Selasa (18/3/2025) video yang viral itu memperlihatkan aksi dua pria yang diidentifikasi bermarga Tang dan Wu mengencingi hotspot di ruang pribadi di cabang Haidilao di The Bund di Shanghai. The Bund adalah kawasan tepi sungai yang ikonik di Shanghai, terkenal dengan arsitektur kolonialnya yang megah dan pemandangan cakrawala Pudong, yang menjadi salah satu spot wisata di sana.

Entah apa yang memotivasi dua remaja 17 tahun ini melakukan aksi yang menjijikkan tersebut.


Haidilao mengatakan bahwa insiden itu terjadi pada 24 Februari. Tetapi mereka baru mengetahui masalah tersebut empat hari kemudian dan kesulitan menentukan waktu dan lokasi video tersebut.

Mereka mengaku masih kurangnya prosedur pelatihan yang menyebabkan staf gagal mendeteksi situasi dengan segera. Perusahaan kemudian mengonfirmasi lokasi video itu di pusat kota Shanghai pada tanggal 6 Maret.

“Pada dini hari tanggal 24 Februari, dua orang pria buang air kecil ke dalam hotpot setelah makan di ruang pribadi di cabang Haidilao di Bund di Shanghai. Karena manajemen tidak pernah membuat rencana darurat atau memberikan pelatihan untuk menangani insiden jenis ini, staf di cabang kami tidak dapat mendeteksi adanya kelainan di tempat kejadian atau menjaga keamanan lingkungan tempat makan,” kata perusahaan.

Dikutip dari CBS News, restoran mengatakan akan menawarkan kompensasi kepada setiap pelanggan yang terlibat dalam lebih dari 4.100 pesanan rantai restoran tersebut, mulai tanggal 24 Februari dan 8 Maret. Mereka akan pengembalian uang penuh ditambah pembayaran sekaligus sebesar 10 kali lipat dari jumlah tersebut.

Haidilao melaporkan kasus tersebut ke polisi di Jianyang, Sichuan, tempat kantor pusatnya berada, dan lokasi lainnya. Polisi Shanghai dalam pernyataannya mengatakan bahwa dua orang berusia 17 tahun, masing-masing bermarga Tang dan Wu, telah ditempatkan dalam penahanan administratif.

(sym/fem)

Membagikan
Exit mobile version