Kamis, September 19

Jakarta

Kecepatan internet Indonesia selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama 10 tahun mengalami peningkatan. Kendati begitu, jika dibandingkan dengan negara tetangga, Indonesia masih tertinggal.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi.

“Selama 10 tahun selama Pak Jokowi ini kecepatan internet kita tumbuh 10 kali. Sebelumnya 2,5 Mbps di 2015 sekarang sudah di 25 Mbps,” ungkap Budi ditemui awak media di ICE BSD Tangerang, Selasa (17/9/2024).


Meski ada peningkatan dalam satu dekade terakhir, kecepatan internet Indonesia masih belum mengungguli, terutama di kawasan Asia Tenggara. Hal ini, kata Budi Arie, program peningkatan kualitas layanan internet perlu terus dilakukan ke depannya.

“Kecepatan loh, walau kita masih kalah dengan negara-negara lain, karena itu harus kita tingkatkan kualitasnya, coverage-nya, kecepatannya untuk infrastruktur digital,” ungkap Budi.

“Pokoknya harus terus dilanjutkan, proses transformasi digital kita itu harus terus berjalan. Harus berlanjut,” tegasnya.

Sebelumnya, pada kesempatan yang berbeda, Dirut Bakti Kominfo Fadhilah Mathar, mengatakan selama 10 tahun pemerintahan Jokowi penetrasi internet RI naik menjadi 79,50%.

Disampaikan Direktur Utama Bakti Kominfo Fadhilah Mathar dalam 10 tahun terakhir, Kominfo berfokus pada tiga strategis utama. Pertama, implementasi pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang meliputi kualitas, cakupan, dan keamanan siber. Kedua, menyiapkan ketersediaan talenta digital. Dan yang ketiga, terkait tata kelola termasuk regulasi yang tinggi.

Fadhilah menjelaskan tiga langkah strategis utama itu ditujukan untuk memastikan bahwa teknologi informasi dan komunikasi dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di wilayah terpencil.

“Pada Tahun 2015 terdapat 122 kabupaten tertinggal dari total 514 kabupaten di Indonesia. Namun, pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo, jumlah kabupaten tertinggal berkurang menjadi 62 kabupaten,” ungkap Fadhilah dalam dikutip dari siaran persnya.

Selain itu, tingkat penetrasi internet mengalami peningkatan signifikan. Menurut Dirut Bakti ini, kemajuan itu menandakan upaya yang berhasil dalam perluasan akses internet dan infrastruktur digital di seluruh negeri.

“Penetrasi internet naik dari 34,9% menjadi 79,50%, mencakup sekitar 221 juta jiwa penduduk Indonesia,” tandasnya.

Sementara itu, mengacu pada laporan Ookla melalui Speedtest Global Index pada Agustus 2024 memperlihatkan Indonesia ada di peringkat 83 dari 111 negara di dunia dengan kecepatan internet mobile rata-rata 29,40 Mbps. Pada ketegori ini, Indonesia unggul dari Kamboja dan Laos, tetapi kala dari negara Asia Tenggara lainnya yang koneksinya lebih kecang.

Begitu pun pada kategori internet fixed broadband, Indonesia di peringkat 119 dari 161 negara. Adapun kecepatan internet RI rata-rata 32,06 Mbps di bawah negara tetangga, seperti Laos, Kamboja, Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, Thailand, hingga Singapura.

(agt/agt)

Membagikan
Exit mobile version