Kamis, Desember 12


Ubud

Monkey Forest Ubud mengalami bencana akibat cuaca ekstrem, pohon bayan tumbang dan menewaskan dua turis. Insiden ini ramai diberitakan media asing.

Sky News Australia menyebut bahwa kecelakaan itu adalah momen mengerikan. Media itu menyertakan rekaman CCTV yang beredar di media sosial untuk menggambarkan kengerian itu. “Momen Mengerikan Saat Turis Tewas di Bali” tulis media itu sebagai judul.

Media Inggris Daily Mail pun setuju dan memberi judul ‘Momen Horor Dua Turis di Monkey Forest Terbunuh oleh Pohon Tumbang’. Dalam narasinya, Daily Mail menceritakan bahwa wajar jika pohon banyan dan kresek tumbang karena angin kencang yang terjadi pada Selasa (10/12) siang.


Usai pohon tumbang, turis-turis masih mendengar suara dahan yang patah dengan keras. Ini membuat mereka berlarian mencari tempat aman.

Manajer umum Monkey Forest Wayan Lilir mengatakan kepada polisi bahwa ‘angin kencang dan hujan deras tiba-tiba terjadi’.

“Tidak lama setelah itu, terdengar suara seperti pohon akan tumbang,” katanya.

“Saat itu, banyak wisatawan yang berkunjung dan melihat hal itu para wisatawan berlarian menyelamatkan diri, tetapi ada beberapa wisatawan yang tertimpa pohon.”

Ia menambahkan bahwa pohon yang tumbang itu dalam kondisi sehat dan pemantauan serta pemangkasan pohon secara berkala telah dilakukan.

Insiden ini menewaskan dua orang turis asal Prancis dan Korea Selatan. Kapolsek Ubud Kompol Gusti Nyoman Sudarsana menerangkan seluruh korban tewas dan luka sudah dilarikan ke Rumah Sakit Kenak Medika, Ubud. Satu korban lain yang juga berasal dari Korsel mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan di klinik Monkey Forest Ubud.

Berikut identitas dua turis tewas di Monkey Forest, Ubud:

1. Nama: Funny Justine Christine (tewas).

Asal: Prancis.
Usia: 32 tahun.

2. Nama: Kim Hyoeun (tewas).

Asal: Korea Selatan.
Usia: 42 tahun.

3. Nama: Lee Sunni (luka-luka).
Asal: Korea Selatan.
Usia: 43 tahun.

Monkey Forest Ubud bukan hanya menjadi tempat hidup sekitar 1200 ekor monyet ekor panjang. Kawasan itu sekaligus cagar alam dan kompleks candi di Padangtegal Ubud. Merujuk situs resmi monkeyforest, berdasarkan identifikasi Universitas Udayana terdapat 115 spesies pohon yang berbeda.

Beberapa dari pohon-pohon ini dianggap suci dan digunakan dalam berbagai praktik spiritual Bali. Contohnya termasuk majegan, yang digunakan secara eksklusif untuk membangun tempat suci atau berigin, yang daunnya digunakan dalam upacara kremasi.

Yang paling penting adalah pule bandak, pohon yang mewujudkan roh hutan dan digunakan dalam pembuatan topeng yang kuat. Topeng-topeng ini hanya digunakan di dalam pura, dan pohon-pohon tidak ditebang untuk membuatnya. Hari yang baik dipilih dan Pendeta meminta izin dari roh pohon untuk memotong sepotong kecil kayunya. Roh dengan demikian tetap terkandung dalam topeng.

(bnl/wsw)

Membagikan
Exit mobile version