Kamis, Januari 9


Jakarta

Kecelakaan maut yang melibatkan bus pariwisata lagi-lagi terjadi di Ciater, Subang, Jawa Barat. Bus yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/24).

Diduga penyebab kecelakaan ini adalah rem blong. Sopir bus pariwisata Trans Putera Fajar ini diketahui sempat memperbaiki bagian pengereman bus saat istirahat.

“Berdasarkan keterangan sementara tadi juga saya sempat tanya beberapa korban yang selamat memang menyatakan seperti rem blong. Karena dua kali berhenti pada saat istirahat makan si sopir ini betuli rem dan mendatangkan mekanik,” kata Dirlantas Polda Jawa Barat Kombes Wibowo.


Menurut pengamat transportasi Djoko Setijowarno, berdasarkan hasil penelusuran Bus Trans Putra Fajar AD-7524-OG ini tidak terdaftar dan KIR-nya mati tanggal 6 Desember 2023. Berdasarkan data BLUe bus ini milik PT Jaya Guna Hage. Diduga bus ini armada AKDP yang berdomisili di Banyuretno Wonogiri. Sepertinya, sudah dijual dan dijadikan bus pariwisata dan umurnya diperkirakan sudah 18 tahun.

“Hampir semua bus pariwisata yang kecelakaan adalah bus bekas AKAP/AKDP. Dan korban-korban fatalnya polanya sama yaitu tidak adanya sabuk keselamatan dan bodi bus yang keropos sehingga saat terjadi kecelakaan terjadi deformasi yang membuat korban tergencet,” kata Djoko kepada detikOto, Minggu (12/5/2024).

Djoko mengkritik pemerintah yang membuat aturan batas usia kendaraan bus tapi tidak sepenuhnya dijalankan. Bus lama bukannya di-scrapping, tapi dijual kembali sebagai kendaraan umum.

“Karena masih pelat kuning, sehingga bisa di-KIR tapi tidak punya izin. Keadaan ini terus terjadi dan tidak bisa dikendalikan,” ucap Djoko.

Dia mencontohkan, pada saat kecelakaan rem blong di Pamijahan, Dirjen Perhubungan Darat dan Kasubdit Angkutan Orang menemukan bus-bus wisata yang parkir di sana semuanya pelat kuning, KIR hidup, tapi tidak ada satu pun yang terdaftar di SPIONAM alias tidak berizin.

“Dan sampai detik ini tidak ada upaya bagaimana mengatasi hal ini,” sebut Djoko.

Selain itu, penumpang bus juga harus sadar akan keselamatannya sendiri. Agar tak menjadi korban ketika kecelakaan, penumpang harus selalu menggunakan sabuk keselamatan.

“Sosialisasi harus lebih masif lagi terhadap penggunaan sabuk keselamatan untuk semua kendaraan berperjalanan jarak jauh. Baik kendaraan umum maupun kendaraan pribadi,” pungkasnya.

Simak Video “Kecelakaan Bus Rajawali Indah Tabrak Motor di Bojonegoro, 2 Tewas
[Gambas:Video 20detik]
(rgr/mhg)

Membagikan
Exit mobile version