Kamis, Februari 27


Jakarta

Kecelakaan tragis bus rem blong juga terjadi di Thailand. Bus wisata yang membawa rombongan study tour dari sebuah desa di Thailand mengalami rem blong hingga kecelakaan dan menewaskan 18 orang.

Dikutip The Nation Thailand, kecelakaan itu terjadi di Prochin Buri. Kecelakaan bus double decker yang mengalami rem blong itu merenggut 18 nyawa dan melukai 31 orang.

Kecelakaan itu terjadi di jalan menurun yang curam, pihak berwenang menyebutkan kecelakaan dipicu rem blong. Pengemudi telah didakwa dengan tuduhan mengemudi secara gegabah. Investigasi masih berlangsung.


Kecelakaan itu terjadi pada pukul 4 pagi di ruas Jalan Raya No. 304, jalan menurun dari Gunung Kuil Pu Thone di Tambon Bu Phram. Kepala Polisi Prachin Buri, Mayor Jenderal Polisi Kiartisak Srathong-oy, bus yang membawa 49 orang itu mengalami rem blong dan terbalik. Sebanyak 17 orang tewas di tempat kejadian, korban lainnya kemudian meninggal dunia di Rumah Sakit Kabin Buri.

Kiartisak mencatat jalan menurun yang curam dari Gunung Khao Thone sering terjadi kecelakaan. Pihak berwenang telah menyiapkan tempat istirahat di puncak gunung, tempat bus-bus diharuskan berhenti untuk mendinginkan sistem pengereman mereka.

Bus yang tidak berhenti di rest area berisiko mengalami malfungsi rem saat menuruni gunung. Sebagai tindakan pencegahan, pengemudi diwajibkan untuk berhenti dan mencatat di buku catatan di tempat istirahat yang telah ditentukan.

Polisi kemudian memeriksa pengemudi bus di rumah sakit. Ternyata, bus tersebut tidak berhenti di tempat istirahat yang diwajibkan di Gunung Khao Thone. Akibatnya, pengemudi tersebut telah didakwa dengan mengemudi secara gegabah yang menyebabkan kematian dan cedera.

Bus pariwisata itu membawa rombongan penduduk desa Tambon Phon Charoen untuk study tour guna mempelajari metode pembuangan limbah di Rayong. Rombongan yang terdiri dari 129 orang menggunakan 3 bus pariwisata. Salah satunya kecelakaan dan menewaskan 18 orang.

Wali Kota Tambon Phon Charoen, Phairat Wutthisarn, melakukan perjalanan dengan bus pertama. Sedangkan bus ketiga adalah bus yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.

Setelah kejadian tersebut, Phairat segera membatalkan perjalanan dan memerintahkan dua bus yang tersisa untuk mengembalikan penduduk desa ke rumah mereka. Ia mengaku merasa sangat terguncang dan menyatakan bahwa ia tidak akan menyelenggarakan perjalanan apa pun dalam waktu dekat.

(rgr/dry)

Membagikan
Exit mobile version