Rabu, Juli 3


Jakarta

Pria bernama Joshua Simon mengaku kecanduan pornografi dan masturbasi sejak usia 12 tahun. Ia mengatakan hal itu sangat mempengaruhi kehidupannya.

Di usia 16 tahun, pria di Nigeria itu mulai merasa hilang kendali. Dikutip dari The Sun, Joshua bahkan bisa melakukan masturbasi sehari tiga kali sampai rambutnya rontok.

“Saya mulai kehilangan kendali dan kemudian terjadi empat atau lima kali seminggu, kemudian meningkat menjadi tiga kali sehari,” terang pria 25 tahun itu.


“Saya sampai pada titik di mana saya mulai kehilangan rambut di kepala dan menurunkan berat badan – saya tahu saya harus berhenti dan saya berkata pada diri sendiri bahwa saya akan berhenti ketika saya kuliah,” sambungnya.

Beberapa orang mungkin percaya bahwa masturbasi dapat menyebabkan rambut rontok. Mitos atau fakta?

Dikutip dari Medical News Today, masturbasi bisa menyebabkan rambut rontok adalah mitos. Sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang membuktikan terlalu sering masturbasi bisa membuat rambut rontok.

Mitos ini mungkin berasal dari teori bahwa air mani mengandung protein tingkat tinggi. Hal ini membuat setiap kali ejakulasi, tubuh akan kehilangan protein yang dapat digunakan untuk pertumbuhan rambut.

Memang benar, air mani mengandung protein yang tinggi dengan sekitar 5,04 gram protein per 100 mililiter air mani. Namun, setiap ejakulasi hanya mengandung 3,3 hingga 3,7 mL air mani, yang merupakan jumlah yang relatif kecil.

Teori lain adalah masturbasi meningkatkan testosteron, yang pada gilirannya meningkatkan kadar hormon yang terkait dengan kerontokan rambut, yang disebut DHT atau dihidrotestosteron.

Namun, sebuah penelitian dari tahun 2001 menunjukkan bahwa pria dewasa justru mengalami peningkatan kadar testosteron setelah tidak melakukan masturbasi selama 3 minggu. Artinya, kadar testosteron mungkin akan meningkat jika seseorang menghindari ejakulasi.

Dalam kedua kasus tersebut, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa masturbasi meningkatkan kadar DHT.

(sao/kna)

Membagikan
Exit mobile version