Rabu, Maret 12

Jakarta

Remala Abadi, penyelenggara jasa internet (ISP) mengungkapkan akan fokus ekspansi layanan ke Bandung dan Cirebon pada 2025. Hal ini tak terlepas semakin meningkatnya kebutuhan akses internet di area residensial.

Kedua kota di Jawa Barat itu ditargetkan untuk dibangun jaringan fiber to the home (FTTH) pada tahun ini. Secara rinci, Cirebon sekitar 200 ribu homepass dan Bandung akan menyasar kurang dari 300 ribu homepass.

“Saat ini pembangunan di Cirebon sudah mencapai 10 ribu homepass dan masyarakat sudah dapat menikmati layanan Nethome yang dikeluarkan perseroan. Setelah pembangunan di Cirebon selesai, perseroan akan menggelar jaringan dan menjual layanan Nethome di Bandung,” ujar Presiden Direktur Remala Abadi dikutip dari siaran persnya.


“Diharapkan penambahan jaringan di 2 kota tersebut akan memperkokoh pendapatan perseroan di tahun 2025. Management sangat optimis industri jasa internet di Indonesia masih akan tumbuh,” kata Agus menambahkan.

Di tahun 2024, Remala Abadi terus memperluas infrastruktur jaringan hingga Desember 2024 dengan menambah jumlah jaringan yang dimiliki sepanjang 3.500 KM. Dengan demikian Panjang kabel yang dimiliki perseroan hingga akhir tahun 2024 mencapai lebih dari 10.000 km, meningkat sebesar 54% YoY. Perseroan juga memiliki pelanggan aktif sebanyak 30 ribu baik itu pelanggan korporate (Tachyon), pemerintahan maupun ritel (Nethome).

Melihat masih besarnya potensi pengguna internet tetap di Indonesia, Remala akan terus melakukan penggembangan jaringan tak hanya di Jabodetabek. Nantinya perseroan akan menggelar jaringan backbone dan lastmile di pulau Jawa hingga Bali.

Diharapkan dengan penggelaran jaringan backbone dan lastmile selain berpotensi meningkatkan pendapatan perseroan, juga dapat mendukung program pemerintah dalam menyediakan layanan internet yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.

Remala Abadi yang punya kode emiten Data ini berhasil meraih pertumbuhan positif kinerja yang solid di sepanjang tahun 2024. Perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang meningkat sebesar 20,24% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY), mencapai Rp 348 miliar. Laba bersih Remala Abadi pun ikut terdorong mencapai Rp 99,4 miliar, naik 282% YoY.

Disampaikan Agus, meskipun tahun 2024 masih mengalami tantangan ekonomi baik itu nasional maupun global, perseroan masih berhasil membukukan kinerja keuangan yang sangat baik di tahun 2024 dengan pendapatan yang terus meningkat, serta laba bersih yang tumbuh signifikan.

“Produk yang inovatif, peningkatan sarana digital, kualitas infrastruktur jaringan yang dimiliki perseroan, serta adopsi teknologi yang relevan di semua lini bisnis telah menjadi kunci keberhasilan Remala di tahun 2024. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga mendorong peningkatan trafik data yang signifikan,” pungkasnya.

(agt/agt)

Membagikan
Exit mobile version