Senin, Februari 3

Jakarta

Sebuah kebun binatang di China memicu kekhawatiran mengenai keselamatan hewan dan menuai kecaman karena menjual kencing harimau, dengan klaim bahwa air seni tersebut memiliki khasiat menyembuhkan rematik.

Dikutip dari South China Morning Post, Jumat (31/1/2025) seorang pengunjung Kebun Binatang Yaan Bifengxia di Provinsi Sichuan, China barat daya, mengunggah postingan di media sosial yang mengatakan bahwa kebun binatang tersebut menjual kencing harimau Siberia yang berkhasiat. Air seni itu dihargai 50 yuan (sekitar Rp 113 ribu) per botol ukuran yang masing-masing botol berisi sekitar 250 ml.

Pada tulisan yang tertempel di botol, terdapat klaim bahwa urine harimau memiliki efek terapi yang baik terhadap kondisi medis seperti artritis reumatoid, terkilir, dan nyeri otot.


Petunjuk pemakaian menyarankan untuk mencampurkan urine dengan anggur putih dan irisan jahe sebelum mengoleskannya ke area yang mengalami rematik. Disebutkan juga bahwa urine dapat diminum, tetapi pengguna harus menghentikannya jika mengalami reaksi alergi.

Kepada media China The Paper, pihak kebun binatang tersebut mengatakan urine dikumpulkan dari baskom tempat harimau buang air kecil. Tidak diketahui apakah cairan itu didisinfeksi terlebih dahulu atau tidak sebelum dijual.

Pihak kebun binatang mengatakan, rata-rata terjual dua botol kencing harimau per hari. Produk aneh ini kemudian menjadi viral di media sosial China. Video dengan topik kencing harimau telah ditonton lebih dari 35 juta kali.

Kencing harimau dalam botol berukuran 250 ml dihargai 50 yuan (sekitar Rp 113 ribu) per botol. Foto: South China Morning Post

“Saya membeli beberapa untuk ayah saya karena penasaran, tetapi belum melihat efek apa pun, jadi saya biarkan saja dulu,” komentar seorang pengunjung kebun binatang.

“Saya berpikir untuk membelikan sebotol untuk ibu saya. Tidak ada efek samping, jadi saya pikir tidak ada salahnya mencoba,” kata pengguna media sosial lainnya.

Menanggapi fenomena ini, para ahli angkat bicara. Seorang apoteker anonim dari rumah sakit pengobatan tradisional di China mengatakan urine harimau bukanlah obat tradisional dan tidak memiliki efek pengobatan yang terbukti.

“Melebih-lebihkan nilainya tanpa bukti akan mengaburkan pengobatan tradisional China dan merugikan konservasi harimau,” ujarnya.

Meski mendapat kecaman, pihak kebun binatang membela diri dengan mengatakan bahwa mereka memiliki izin usaha untuk menjual urine harimau.

(rns/fay)

Membagikan
Exit mobile version