Jumat, Januari 10


Jakarta

Memasuki 2025 beberapa negara di Eropa, seperti Spanyol, Jerman, Prancis, Polandia, Portugal, dan Italia, menerapkan perubahan signifikan pada aturan perjalanan dan pariwisata. Mayoritas demi meningkatkan keamanan dan keberlanjutan.

Dikutip dari Gulf Insider, Kamis (9/1/2024) langkah-langkah baru itu bertujuan untuk mengatasi tantangan terkait keamanan perbatasan, pariwisata berkelanjutan, serta manajemen pengunjung yang lebih baik.

Meskipun tujuannya adalah untuk melindungi kepentingan lokal dan meningkatkan efisiensi, perubahan tersebut juga membawa persyaratan baru bagi wisatawan dan akan mengubah wajah pariwisata di kawasan itu.


Peraturan Pariwisata Baru di Spanyol

Mulai 2 Desember 2024, Spanyol memperkenalkan prosedur check-in baru bagi wisatawan yang mewajibkan pengunjung untuk memberikan informasi pribadi lengkap. Di antara 31 data yang wajib disediakan adalah alamat rumah, nomor telepon, email, serta informasi tentang hubungan keluarga dalam grup perjalanan.

Langkah itu bertujuan untuk melawan kejahatan terorganisir, namun mendapat reaksi dari Asosiasi Hotel Spanyol (CEHAT). Mereka mengkhawatirkan masalah privasi dan beban logistik yang ditimbulkan, mengingat banyak akomodasi yang belum memiliki teknologi untuk memenuhi persyaratan ini.

Pelanggaran akan dikenai denda hingga 30.000 euro (Rp 510 juta). Selain itu, turis juga harus menunjukkan sumber daya keuangan sebesar 100 euro atau kurang lebih Rp 1,7 juta per hari dan mematuhi aturan lokal seperti larangan merokok dan pembatasan alkohol di beberapa daerah, seperti Ibiza dan Majorca.

Penerapan ETIAS di Jerman

Jerman bersama negara-negara Schengen lainnya, akan mulai menerapkan Sistem Informasi dan Otorisasi Perjalanan Eropa (ETIAS) pada Mei 2025. ETIAS adalah sistem pra-persetujuan elektronik yang diwajibkan untuk pelancong dari negara bebas visa.

Pelamar harus memberikan data biometrik, menjawab pertanyaan terkait kesehatan dan riwayat kriminal, serta membayar biaya sebesar 7 euro (Rp 119 ribu). Aturan itu berlaku selama tiga tahun atau hingga paspor kedaluwarsa dengan masa tinggal jangka pendek hingga 90 hari dalam periode 180 hari.

ETIAS bertujuan untuk meningkatkan keamanan perbatasan dan mempercepat proses masuk. Wisatawan disarankan untuk mengajukan permohonan lebih awal karena pemrosesan bisa memakan waktu hingga 96 jam.

Peraturan Perjalanan Baru di Italia

Italia juga memberlakukan peraturan baru pada tahun 2025, termasuk pemeriksaan sidik jari untuk pemohon visa jangka panjang. Mulai 10 Januari, pemohon visa Tipe D akan menjalani pemeriksaan sidik jari di konsulat Itali, yang dapat menambah beban administratif.

Untuk wisatawan jangka pendek, persyaratan ETIAS akan diterapkan pada pertengahan 2025, sehingga sementara waktu pengunjung dari negara seperti Amerika Serikat masih dapat memanfaatkan program pembebasan visa.

Namun, Italia mengingatkan agar wisatawan memastikan paspor mereka masih berlaku setidaknya tiga bulan setelah tanggal keberangkatan dari wilayah Schengen.

Jalanan di Kota Tua Grasse, Prancis. (Getty Images/imantsu)

Langkah-Langkah Perbatasan dan Lingkungan di Prancis

Prancis akan memperketat kontrol perbatasan antara November 2024 dan April 2025 dengan mewajibkan wisatawan non-UE untuk menunjukkan paspor yang masih berlaku di pos perbatasan utama. Mulai pertengahan 2025, Prancis juga akan memberlakukan ETIAS. Selain itu, kebijakan lingkungan juga diperkenalkan seperti larangan kendaraan tua di bagian dalam Paris mulai Januari 2025.

Wisatawan yang mengemudi di Prancis disarankan untuk memperoleh stiker Crit’Air untuk mematuhi peraturan emisi.

Dampak Lebih Luas bagi Pariwisata

Penerapan langkah-langkah baru tersebut mencerminkan usaha besar untuk memodernisasi dan mengelola pariwisata di Eropa. Sistem seperti ETIAS dan EES bertujuan untuk meningkatkan keamanan perbatasan, mengurangi aktivitas ilegal, serta memungkinkan pelacakan pengunjung yang lebih baik.

Namun, bagi wisatawan, perubahan itu berarti tambahan dokumen, biaya, dan waktu yang lebih banyak untuk mempersiapkan perjalanan. Peraturan check-in dan kebijakan lokal baru di Spanyol seperti larangan merokok di pantai dan pembatasan alkohol di resor, bertujuan untuk menyeimbangkan antara pariwisata dan kesejahteraan masyarakat.

Kebijakan itu berusaha mengurangi dampak negatif pariwisata berlebihan namun tetap menjaga daya tarik negara sebagai destinasi wisata.

Dampak Global terhadap Wisatawan

Wisatawan di seluruh dunia perlu menyesuaikan diri dengan persyaratan baru ini yang menekankan kebijakan praperjalanan dan aturan yang lebih ketat. Sistem seperti ETIAS memperkenalkan lapisan pemeriksaan awal yang dapat menghambat perjalanan mendekati waktu keberangkatan.

Sementara itu, kebijakan lingkungan dan regulasi di negara-negara seperti Prancis dan Spanyol berpotensi menaikkan biaya perjalanan dan mengurangi fleksibilitas bagi wisatawan.

(upd/fem)

Membagikan
Exit mobile version