Kamis, Januari 16

Jakarta

Melihat laporan tentang area yang luas, ribuan hektar, yang terbakar setiap tahun adalah hal yang umum di berbagai belahan dunia, dan California, Amerika Serikat, adalah salah satu tempat tersebut.

Secara alamiah, kebakaran hutan dianggap sebagai bagian penting dari siklus hidup hutan. Menurut Western Fire Chief Association, kebakaran kecil yang membersihkan area semak belukar yang tumbuh lebat menciptakan ruang bagi berbagai tanaman baru untuk tumbuh.

Kebakaran hutan dapat terjadi secara alami karena petir, letusan gunung berapi, percikan api dari runtuhan batu, atau bahkan pembakaran spontan. Pembakaran spontan, yang juga dikenal sebagai penyalaan spontan, terjadi tanpa sumber panas eksternal.


Fenomena ini terjadi saat bahan yang mudah terbakar memanas sendiri hingga mencapai suhu yang cukup tinggi untuk menyala karena proses kimia, biologi, atau fisika.

Namun, 90% kebakaran hutan disebabkan oleh aktivitas manusia, baik yang disengaja maupun tidak, menurut Western Fire Chief Association. Penyebab umumnya meliputi rokok yang dibuang, api unggun yang tidak dijaga, puing-puing yang terbakar, dan kerusakan peralatan.

California Rentan Kebakaran

Kebakaran hutan di California disebabkan oleh kombinasi faktor alam dan manusia. Penyebab alami termasuk sambaran petir dan angin kencang, yang dapat dengan cepat menyulut dan menyebarkan api. Iklim California yang panas dan kering memungkinkan terjadinya kekeringan berkepanjangan, dan vegetasi yang mudah terbakar, seperti rumput kering dan semak belukar, menciptakan kondisi ideal bagi dimulainya kebakaran hutan mulai dan membesar.

Aktivitas manusia merupakan faktor yang cukup signifikan, dengan percikan api dari kabel listrik, api unggun, rokok, dan bahkan pembakaran menjadi penyebab yang umum. Pembangunan perkotaan di dekat wilayah lahan liar meningkatkan risiko, seperti halnya perubahan iklim, yang memperburuk kekeringan dan menciptakan musim kebakaran yang lebih panjang. Secara keseluruhan, faktor-faktor ini membuat California sangat rentan terhadap kebakaran hutan yang dahsyat.

Kebakaran Los Angeles

Los Angeles, salah satu kota di California, mengawali awal tahun ini dengan kebakaran hebat. Api bermula dari kebakaran di Pacific Palisades, sebuah lingkungan di Los Angeles County di sebelah timur Malibu, pada Selasa (7/1)pagi, menurut sumber resmi yang dikutip channel berita seperti CBS dan Sky News.

Hingga Rabu (8/1) sore, kebakaran telah meluas hingga lebih dari 15.000 hektar, sebagaimana dilaporkan oleh Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California. Hingga saat ini, Senin (13/1/2025), enam titik api di Los Angeles masih belum terkendali sepenuhnya. Dua titik api terbesar, Eaton dan Pacific Palisades, baru bisa dipadamkan sebanyak 25%.

Jumlah korban tewas akibat musibah ini bertambah menjadi 16 orang. Angin Santa Ana tak kunjung mereda, bahkan diperkirakan berembus hingga 110 kilometer per jam sehingga upaya pemadaman api terus menghadapi hambatan.

Penyebab Kebakaran Los Angeles

Mengutip dari berbagai sumber, penyebab utama kebakaran yang melanda Los Angeles saat ini dipicu oleh kombinasi kondisi cuaca ekstrem dan dampak perubahan iklim.

Angin Santa Ana yang kuat, disertai kondisi kekeringan yang berkepanjangan, menciptakan kondisi yang sangat ideal bagi penyebaran api.

Di wilayah ini, vegetasi yang kering dan melimpah menjadi bahan bakar alami yang dengan mudah mempercepat laju kebakaran. Ketika api mulai menyebar, angin yang kuat membantu membawa api ke area yang lebih luas dalam waktu yang sangat singkat, membuat upaya pemadaman menjadi makin sulit.

Menurut para ahli, dampak perubahan iklim semakin memperburuk intensitas dan frekuensi kebakaran hutan di California. Pola cuaca ekstrem yang terjadi, termasuk musim dingin yang lebih basah diikuti musim panas yang sangat terik, menghasilkan pertumbuhan vegetasi yang subur, yang kemudian mengering dan menjadi sangat mudah terbakar.

(rns/rns)

Membagikan
Exit mobile version