Sabtu, September 28


Pasuruan

Penyebab kebakaran hutan dan lahan di Gunung Batok masih dalam penyelidikan. Pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tak ingin gegabah.

“Penyelidikan harus dilakukan secara berhati-hati,” kata Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Septi Eka Wardhani, Senin (24/6/2024).

Septi meminta semua pihak bersabar. Penyelidikan penyebab kebakaran membutuhkan waktu.


“Terima kasih bisa bekerja sama untuk memberi waktu melakukan penyelidikan,” terangnya.

Diketahui, kebakaran Gunung Batok kawasan TNBTS ini terjadi pada Sabtu (22/6/2024). Peristiwa kebakaran terjadi pertama kali pada pukul 03.30 WIB dini hari. Di mana, pada saat yang bersamaan, tengah berlangsung upacara Yadnya Kasada Suku Tengger di Gunung Bromo.

Petugas pemadam kebakaran yang terdiri dari Resort TLP, RGP, MPA, dan MMP berhasil memadamkan api pada pukul 05.00 WIB. Petugas kemudian melakukan proses pendinginan kurang lebih selama dua jam hingga pukul 07.00 WIB.

Kebakaran yang terjadi bersamaan dengan Yadnya Kasada Suku Tengger itu tak sampai mengganggu jalannya upacara. Ritual Yadnya Kasada di Gunung Bromo itu berjalan lancar dan khidmat hingga selesai.

Sejam setelah api padam, ternyata api kembali muncul di titik yang sama sekitar pukul 08.00 WIB. Beruntung, kebakaran kedua ini kembali berhasil dipadamkan 15 menit kemudian.

Sayangnya, kebakaran tak berhenti di sana. Sekitar pukul 10.30 WIB, titik api kembali muncul. Kali ini, titik api muncul di lereng yang berbeda dari lokasi yang sebelumnya sudah padam.

Kebakaran di Gunung Batok dinyatakan padam total pada Sabtu (22/6/2024) pukul 22.00 WIB. Sebagian lahan di gunung ludes terbakar.

****

Berita ini telah tayang di detikJatim.

(bnl/bnl)

Membagikan
Exit mobile version