Kamis, Januari 23

Jakarta

Saat pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) yang dipimpin Donald Trump mengambil alih kendali Gedung Putih, muncul spekulasi yang menggebu-gebu tentang bagaimana kebijakannya akan membentuk kembali arah dan prioritas NASA, serta sektor antariksa yang lebih luas.

Perubahan yang cepat dan mendalam dapat memengaruhi sejumlah bidang antariksa, seperti masa depan program eksplorasi Bulan Artemis, roket mana yang disukai atau dibatalkan, tingkat pendanaan untuk ilmu Bumi dan iklim, serta operasi NASA itu sendiri.

Pertempuran akan terjadi selama beberapa bulan dan tahun mendatang untuk memutuskan arah dan tingkat sejumlah program dan badan AS, dengan desakan dan tarik-menarik antara faksi-faksi yang menyerukan pemotongan anggaran atau peningkatan pengeluaran di bidang-bidang utama. Berikut adalah beberapa masalah besar dan faktor-faktor yang dapat menentukan nasib mereka.


Bulan atau Mars

Dikutip dari Space.com, salah satu masalah besar dengan implikasi yang berpotensi berdampak besar pada arah NASA, hubungan AS dengan mitra antariksa internasionalnya dan geopolitik, adalah masa depan program Artemis.

Artemis, yang didirikan oleh pemerintahan Trump pertama (periode 2017-2021) dengan tujuan mengembalikan manusia ke Bulan, dan dilanjutkan oleh pemerintahan Biden (2021-2025), mengalami penundaan beberapa tahun dari jadwal, dengan pengawasan ketat seputar penundaan dan masalah teknis.

Elon Musk, kepala SpaceX yang merupakan miliarder, bagian yang sangat aktif dari kampanye pemilihan Trump, dan salah satu pemimpin Department of Government Efficiency, menyatakan di platform media sosial X pada 3 Januari bahwa manusia akan menuju Mars.

“Kita akan langsung menuju Mars. Bulan adalah pengalih perhatian,” tulisnya.

Namun, terlepas dari semua pengaruh Musk yang tampak, mungkin tidak mudah untuk mengubah dan mendefinisikan ulang arah NASA, dengan Kongres AS memiliki pengaruh besar dalam setiap perkembangan.

“Pemerintahan Trump yang baru mungkin mencoba untuk melewatkan program ke Bulan dan langsung menuju Mars, tetapi saya perkirakan mereka akan menghadapi reaksi keras yang sama dari Kongres seperti yang dialami Obama ketika ia mengusulkan hal itu pada 2010,” kata Marcia Smith, yang memiliki pengalaman kebijakan luar angkasa selama 40 tahun dan merupakan pendiri dan editor SpacePolicyOnline.

“Kongres menginginkan program Bulan-ke-Mars, bukan salah satu atau yang lain,” tandasnya.

(rns/rns)

Membagikan
Exit mobile version