Senin, Juli 1


Pasuruan

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kembali dilanda kebakaran. Lokasinya di Gunung Balok, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.

Peristiwa kebakaran terjadi pertama kali pada pukul 03.30 WIB dini hari. Di mana, pada saat yang bersamaan tengah berlangsung upacara Yadnya Kasada Suku Tengger di Gunung Bromo.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Septi Eka Wardhani menjelaskan kronologi kejadian. Api kebakaran pertama kali muncul pukul 03.30 WIB.


Petugas pemadam kebakaran yang terdiri dari Resort TLP, RGP, MPA, dan MMP berhasil memadamkan api pada pukul 05.00 WIB. Petugas kemudian melakukan proses pendinginan kurang lebih selama dua jam hingga pukul 07.00 WIB.

Kebakaran yang terjadi bersamaan dengan Yadnya Kasada Suku Tengger itu tidak sampai mengganggu jalannya upacara. Ritual Yadnya Kasada di Gunung Bromo itu berjalan lancar dan khidmat hingga selesai.

“Api tidak mengganggu masyarakat yang sedang melakukan ritual Yadnya Kasada,” jelas Septi, Sabtu siang.

Sejam setelah api padam, ternyata api kembali muncul di titik yang sama sekitar pukul 08.00 WIB. Beruntung, kebakaran kedua ini kembali berhasil dipadamkan 15 menit kemudian.

Sayangnya, kebakaran tidak berhenti di sana. Sekitar pukul 10.30 WIB, titik api kembali muncul. Kali ini, titik api muncul di lereng yang berbeda dari lokasi yang sebelumnya sudah padam.

Ia menjelaskan, api di titik baru ini pertama kali dilihat oleh petugas TNBTS yang sedang melakukan penjagaan di Pura Poten. Api membesar ke arah barat laut karena angin sangat kencang ke arah tersebut.

“Api merembet ke arah kiri (ke arah Gunung Bromo) dan ke kanan (barat laut). Saat ini, api masih dalam proses pemadaman, terutama di bagian puncak,” terang Septi.

Proses pemadaman dilakukan tim Brigdalkarhut TNBTS dibantu MPA dan TNI/Polri. Septi menyebut tim pemadam kebakaran tidak hanya fokus memadamkan kebakaran.

Tetapi, sebagian tim menuju perbatasan antara Gunung Batok dan Gunung Widodaren. Di sana, mereka membuat sekat bakar agar api tidak menyebar ke Gunung Widodaren.

“Kalau yang ke arah Gunung Bromo vegetasinya semakin berkurang. Api akan berhenti di Gunung Bromo yang tidak bervegetasi,” ungkapnya.

Septi pun mengingatkan masyarakat untuk menjauhi titik api. Ia juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan kebakaran.

“Sampai saat ini masih proses pemadaman. Mohon doa untuk petugas yang melakukan pengendalian dan pemadaman. Semoga kebakaran bisa segera dipadamkan,” pungkasnya.

****

Baca berita selengkapnya di sini.

(bnl/bnl)

Membagikan
Exit mobile version