Kamis, November 7


Jakarta

PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) resmi menjual truk listrik pertama mereka di Indonesia, Mitsubishi Fuso eCanter. Sebelum dijual resmi ke pasaran, truk listrik ini sudah melakukan uji coba alias proof of concept. Seperti apa respons para pengusaha yang mendapat kesempatan menjajal truk ramah lingkungan ini?

“Sejak diperkenalkan pada tahun 2022, eCanter ini di Indonesia, kami telah melakukan kegiatan yang kita beri nama proof of concept. Jadi kami memberikan trial demo car kepada 10 konsumen potensial yang memiliki semangat untuk zero carbon emission. Jadi kita sudah melakukan uji coba kepada mereka, dan hasilnya sangat positif, yang membuat kami yakin untuk meluncurkan eCanter ini di Indonesia,” ungkap Sales and Marketing Director PT KTB, Aji Jaya, di ICE-BSD City, Tangerang (23/7/2024).

Dijelaskan Aji, umpan balik dari para penguji truk listrik ini cukup baik. Mayoritas merasa puas lantaran truk listrik ini bisa mengurangi beban biaya operasional. Tidak hanya itu, truk listrik juga mudah dalam perawatan.


“(Feedback) dari mereka sangat positif. Pertama terkait dengan operasional, keamanan. Keamanan menjadi salah satu ‘kata kunci’ mereka. Di kendaraan truk ini sudah kita implementasikan fitur-fitur yang mengutamakan pada keamanan. Kemudian masalah efisiensi, terkait dengan operasional cost, terkait biaya perawatan, itu mereka merasa dengan kendaraan truk listrik ini jauh berbeda dengan kendaraan-kendaraan konvensional,” sambung Aji.

“Saat mereka mengoperasikan kendaraan mereka tidak membutuhkan bahan bakar lagi, mereka membutuhkan daya listrik saja. Itu otomatis sudah me-reduce biaya operasional. Kemudian biaya perawatan rutin, kalau kendaraan konvensional, mereka harus mengganti oli, mengganti filter-filter. Kalau di kendaraan listrik tidak perlu itu. Hanya perlu cek sparepart, tidak perlu ganti. Ini otomatis akan menurunkan biaya. Kemudian fitur-fitur keamanan, keselamatan di kendaraan ini sudah lengkap. Ini menjadi daya tarik bagi mereka,” tambahnya lagi.

Satu hal yang masih dikeluhkan adalah soal jarak tempuh truk listrik eCanter yang dinilai masih kurang panjang. Diketahui, truk listrik ini hanya bisa menempuh jarak 140 km. Jarak tersebut tentunya sangat kurang untuk kendaraan niaga yang memiliki mobilitas tinggi.

“eCanter yang kita pasarkan saat ini, yang paling banyak dikomentari mereka adalah masalah jarak tempuh. Saat ini dengan baterai kita yang 83 kWh, jarak tempuhnya hanya 140 km. Dan mereka berharap itu lebih jauh lagi, supaya lebih efisien lagi. Karena kalau dengan yang sekarang mungkin di harus butuh charging berulang kali,” terang Aji.

(lua/dry)

Membagikan
Exit mobile version