Jumat, Januari 31


Jakarta

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berbicara soal kemungkinan program makan siang dimanfaatkan untuk ikut membantu pencegahan stunting. Menkes Budi mengusulkan program makan siang bisa diatur skala prioritasnya, khususnya pada anak usia 0-5 tahun.

Fokus pencegahan terdapat pada 1.000 hari pertama kehidupan. Dengan membuat skala prioritas yang tepat, program makan siang mungkin saja bisa menjadi salah satu cara membantu proses pencegahan stunting.

“Program makan siang kami mengusulkan bahwa program makan itu lebih baik dimulai dari dini, apakah itu mau semua (usia) mungkin ada tahapannya. Kapan yang anak-anak itu harus duluan, yang balita harus duluan,” kata Menkes dalam rapat kerja bersama DPR-RI Komisi IX, Kamis (16/5/2024).


“Daerah-daerah yang miskin mungkin harus duluan juga, tapi diskusi-diskusi itu masih berjalan. Tetap berjalan supaya ada penyelarasan program ini dan penanganan stunting” sambungnya.

Menkes Budi mengingatkan bahwa proses penanganan stunting bersifat kritis. Dalam kasus stunting, menurutnya anak berusia 0-5 tahun mungkin akan lebih membutuhkan program makan gratis.

Jika sudah ditentukan skala prioritasnya, ia berharap nanti eksekusinya juga berjalan dengan baik. Menurut Menkes Budi, salah satu tantangan terbesar dalam proses penanganan stunting ada di eksekusi yang kerap tidak maksimal.

“Kalau perlu ada prioritasisasinya dulu misal (usia) 0-5 dulu, daerah miskin dulu, sambil kita memperkuat kemampuan eksekusinya karena problemnya di eksekusi. Kita sudah bikin ini, eksekusinya jelek, dan kita akui kompleksitas koordinasi dengan pemda itu kurang,” tandasnya.

Simak Video “Kemenkes: Prevalensi Stunting di Indonesia Turun
[Gambas:Video 20detik]
(avk/suc)

Membagikan
Exit mobile version