Rabu, Desember 18


Jakarta

Ketua KPK 2024-2029 Setyo Budiyanto memastikan di era kepemimpinannya operasi tangkap tangan (OTT) tetap akan dilakukan. Dia menyebut KPK punya kewenangan untuk itu.

Dia menjelaskan, dalam melakukan OTT, KPK juga melakukan penyadapan. Hal itu merupakan rangkaian dari kegiatan OTT.

“Ya, beberapa kali kan sudah kami sampaikan, salah satu kewenangan KPK kan bisa melakukan penyadapan. Ya, untuk apa? Kalau misalkan kita punya kewenangan penyadapan, kemudian tidak melakukan OTT, itu kan salah satu rangkaian kegiatannya kan dari penyadapan,” kata Setyo kepada wartawan seusai pengucapan sumpah jabatan di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12/2024).


Isu kelanjutan OTT sempat ramai dibahas setelah Johanis Tanak, yang kembali terpilih sebagai Wakil Ketua KPK, menyatakan ingin menyudahi OTT saat fit and proper test di DPR. Setyo memahami setiap pimpinan memiliki visi, tapi menurutnya semua langkah yang akan diambil KPK bisa dibicarakan bersama pimpinan lainnya.

“Kalau soal itu, bicaranya kan hari ini kami pelantikan. Pastinya kami semua lima orang kan punya visi masing-masing. Dari situ nanti kami akan bicara, duduk bersama, kami sesuaikan, itulah akan menjadi program jangka pendek, jangka sedang, dan jangka panjang,” ujarnya.

Setyo Budiyanto bukan orang baru di KPK. Dia pernah bertugas sebagai Direktur Penyidikan di KPK.

Senada dengan Setyo, ketua sementara KPK Nawawi Pomolango yakin OTT tetap ada. Menurutnya, OTT menjadi salah satu metode penindakan di KPK.

“Itu salah satu metode penindakan. Kita itu kan KPK diberikan kewenangan untuk melakukan proses penyadapan, perekaman suara dari tingkat penyidikan. Itulah yang kemudian kita kemas sebagai suatu bagian kegiatan yang orang menyebutnya operasi. Jadi sah-sah aja,” kata Nawawi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/12/2034).

“Itu salah satu metode penindakan. Kita itu kan KPK diberikan kewenangan untuk melakukan proses penyadapan, perekaman suara dari tingkat penyidikan. Itulah yang kemudian kita kemas sebagai suatu bagian kegiatan yang orang menyebutnya operasi. Jadi sah-sah aja,” kata Nawawi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/12/2034).

Nawawi mengatakan usulan OTT ditiadakan dari Johanis Tanak, yang kembali menjadi pimpinan KPK 2024-2029 merupakan pendapat pribadi. Menurutnya, OTT tetap dilaksanakan dan cukup efektif.

“Itu saya pikir kalau ada pemahaman begitu pemahaman personal gitu. Tapi lembaga menganggap bahwa OTT itu adalah metode penindakan yang cukup efektif,” ujarnya.

Lima pimpinan KPK periode 2024-2029 telah resmi mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Presiden Prabowo Subianto. Berikut ini lima pimpinan KPK 2024-2029:

1.⁠ ⁠Setyo Budiyanto
2.⁠ ⁠Fitroh Rohcahyanto
3.⁠ ⁠Ibnu Basuki Widodo
4.⁠ ⁠Johanis Tanak
5.⁠ ⁠Agus Joko Pramono.

Meski sudah mengucapkan sumpah, lima pimpinan KPK baru ini baru menjalani serah terima jabatan pada 20 Desember 2024.

Lihat Video: Polemik OTT KPK hingga Ditegaskan Tetap Ada oleh Setyo Budiyanto

[Gambas:Video 20detik]

(dek/aik)

Membagikan
Exit mobile version