Sabtu, Oktober 12


Jakarta

Artis Sandra Dewi menyoroti berita soal kerusakan alam yang ditimbulkan dari kasus korupsi timah yang melibatkan suaminya, Harvey Moeis. Ia lalu memberikan penjelasan kepada awak media seusai menjadi saksi kasus tersebut.

Saat agenda dakwaan, Jaksa Penuntut Umum pernah mengatakan terjadi kerusakan lingkungan di dalam maupun di luar kawasan hutan IUP PT Timah. Kerusakan itu disebut masuk kategori kerusakan parameter erosi tanah, batu permukaan, dan solum tanah.

“Telah terjadi kerusakan tanah dan lingkungan akibat tambang timah di PT Timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selain itu, hasil pengamatan lapangan dan analisa kerusakan tanah akibat tambang timah telah terjadi kerusakan karena telah masuk kriteria baku kerusakan untuk kriteria kerusakan parameter tanah dan vegetasi,” ujarnya pada 14 Agustus 2024.


Bicara kerusakan lingkungan, Sandra Dewi menjelaskan bahwa nenek moyangnya adalah penambang timah. Dari dulu di Bangka Belitung disebut sudah ada kolong-kolong timah tersebut.

“Tentang potensi kerugian alam, untuk saya, Puteri Bangka Belitung, nenek moyang saya sudah menambang timah sejak ratusan tahun yang lalu. Kolong-kolong timah ini sudah ada lama sekali dan sebelum suami saya dipekerjakan sudah ada kolong-kolong bekas timah ini,” ujarnya di di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Kamis (10/10/2024).


Bintang film Quickie Express itu mengklaim banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan seusai kasus yang heboh tersebut. Ia juga merasa kondisi kampung halaman menjadi mencekam setelah ada masalah ekonomi.

“Jadi sekarang banyak sekali masyarakat kami yang kehilangan mata pencaharian. Keadaan Bangka Belitung pun jadi mencekam, banyak pencurian, perampokan, begal di mana-mana,” tuturnya.

Sandra Dewi menjelaskan mau bersaksi di kasus korupsi timah yang melibatkan Harvey Moeis lantaran sudah berjanji dengan keluarga. Ia juga merasa banyak mendapatkan dukungan di media sosial.

“Saya mau bicara karena saya berjanji kepada keluarga saya, saudara-saudara saya, teman-teman saya. Saya harus menyuarakan apa yang mereka post di medsos, apa yang mereka suarakan di medsos selama ini tidak terdengar sama sekali, karena nenek moyang kami ini adalah penambang timah,” katanya.

(mau/pus)

Membagikan
Exit mobile version