Rabu, Desember 25


Jakarta

Kementerian Kesehatan RI melaporkan peningkatan signifikan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia. Menurut data minggu ke-17 di 2024, angkanya terus bertambah hingga tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Total ada 88.593 kasus kumulatif di tahun ini sementara pada 2023 angkanya ‘hanya’ tercatat sebanyak 28.579 kasus. Peningkatan nyaris tiga kali lipat juga terjadi pada tren kematian akibat DBD.

Kemenkes RI melaporkan total kematian mencapai 621 jiwa, meningkat dari 209 kematian di 2023 pada rentang waktu yang sama. Kota dan Kabupaten Bandung sama-sama memimpin jumlah kasus baru terbanyak dan kematian tertinggi di 2024.


Kepala Biro Komunikasi Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi menjabarkan detail lima besar provinsi terbanyak kasus DBD, seperti berikut:

5 Kabupaten/Kota Kasus Tertinggi Tahun 2024

1.⁠ ⁠Kota Bandung 3468 kasus
2.⁠ ⁠Kabupaten Tangerang 2540 kasus
3.⁠ ⁠⁠Kota Bogor 1944 kasus
4.⁠ ⁠⁠Kota Kendari 1659 kasus
5.⁠ ⁠⁠Kabupaten Bandung Barat 1576 kasus

5 Kabupaten/Kota Kematian DBD Tertinggi Tahun 2024

1.⁠ ⁠Kabupaten Bandung 29 kematian
2.⁠ ⁠Kabupaten Jepara 21 kematian
3.⁠ ⁠Kota Bekasi 19 kematian
4.⁠ ⁠Kabupaten Subang 18 kematian
5.⁠ ⁠Kabupaten Kendal 17 Kematian

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan dr Imran Pambudi sebelumnya menjelaskan kenaikan kasus juga berkaitan dengan perubahan iklim. Nyamuk bertahan dan berkembang biak lebih lama sehingga jumlahnya lebih banyak.

“Perubahan iklim tak hanya membebani pelayanan kesehatan, karena membuat kasus semakin naik dan naik, tetapi kami juga menimbang bahwa perubahan iklim akan membebani sistem kesehatan. Sebagai contoh, kekeringan,” jelas Imran beberapa waktu lalu.

Simak Video “Eks Menkes Siti Fadilah Pertanyakan Program Pengendalian DBD dengan Wolbachia
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)

Membagikan
Exit mobile version