
Bangkok –
Kekacauan terjadi dalam rute penerbangan warga Pakistan yang terbang dari Sydney ke Pakistan. Bermula dari kerusakan teknis pesawat, mereka terlantar dua hari di Bangkok.
Diberitakan thaiger, Kamis (6/3/2025) maskapai membiarkan penumpang 6 jam tanpa konfirmasi apapun terkait jadwal penerbangan mereka di Bandara Internasional Suvarnabhumi di Bangkok pada tanggal 1 Maret. Mereka berharap ada solusi dengan jadwal penerbangan alternatif untuk mengantar mereka pulang ke Pakistan.
Namun itu hanyalah harapan kosong. Tiba-tiba maskapai membatalkan penerbangan yang membuat penumpang menjadi kacau dan stres.
ARY News melaporkan bahwa maskapai berusaha memperbaiki keadaan dengan membawa penumpang ke hotel yang jaraknya cukup jauh, satu setengah jam dari bandara. Sayangnya, fasilitas hotel yang kurang ideal malah menambah penderitaan para turis yang tak tentu arah.
Seolah itu belum cukup, kecerobohan maskapai juga menyebabkan banyak penumpang ketinggalan penerbangan lanjutan yang penting, sehingga rencana perjalanan menjadi kacau balau. Tak kuasa lagi bersabar, warga Pakistan yang terlantar ini memohon bantuan kepada pihak berwenang Pakistan.
Drama di Bangkok belum juga berakhir karena penumpang masih terlantar dan frustrasi. Namun tidak jelas berapa orang penumpang Pakistan yang ditelantarkan maskapai ini. Juga belum ada pernyataan maskapai terhadap kondisi ini.
Thai Airways menjadi sorotan beberapa bulan terakhir. Sebuah penerbangan dari Bangkok ke Singapura terpaksa kembali karena jendela kokpit retak, yang mendorong pergantian pesawat.
Penerbangan Thai Airways lainnya, TG408, dalam perjalanan dari Singapura ke Bandara Suvarnabhumi, mengeluarkan sinyal darurat saat terbang di atas Teluk Thailand pada tanggal 18 Februari. Pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Suvarnabhumi setelah peringatan darurat dipicu karena situasi medis di dalam pesawat.
(sym/wsw)