Yokohama –
Kapal Pesiar Spectrum of the Seas harus menepi di perairan Jepang karena terdapat kerusakan mesin, alhasil ratusan warga Rusia yang akan menuju ke Shanghai, China terdampar di Jepang.
Mengutip The Moscow Times, Sabtu (9/11/2024) berdasarkan informasi yang dibagikan oleh penumpang kapal melalui media sosial, kapal pesiar Spectrum of the Seas yang dioperasikan oleh Royal Caribbean International saat ini berada di Pelabuhan Yokohama akibat masalah pada mesin.
Salah satu penumpang kapal pesiar, Alexander, menyebut banyak warga Rusia yang tidak diizinkan untuk turun dari kapal karena tidak memiliki visa. Pihak Jepang pun tidak memberikan kebijakan agar warga Rusia bisa turun dari kapal, menurut laporan media 112.
Akibatnya, banyak warga Rusia yang harus tetap berada di dalam kapal. Meskipun mereka akan pergi ke bandara untuk membeli tiket dan melanjutkan perjalanan ke China.
Kedutaan Besar Rusia di Jepang pada hari Kamis, mengatakan lebih dari 500 wisatawan asal Rusia terjebak di kapal pesiar yang berlabuh di Jepang. Kini mereka tengah menunggu izin dari otoritas di sana untuk kembali ke negara mereka.
Kedutaan Besar Rusia juga menginformasikan bahwa 538 dari sekitar 3.500 penumpang kapal tersebut adalah warga negara Rusia yang memegang visa transit yang sudah kedaluwarsa.
“Kedutaan Besar langsung berkoordinasi dengan pihak imigrasi Jepang, yang telah menyatakan kesiapan mereka untuk membantu pengaturan keberangkatan warga negara Rusia,” kata kedutaan dalam pernyataan yang dibagikan di Facebook.
Dari informasi terbaru, pihak berwenang Jepang telah setuju untuk mengizinkan wisatawan Rusia melakukan perjalanan dari Tokyo menuju Shanghai dan kemudian kembali ke Rusia, sembari menunggu informasi resmi dari Royal Caribbean.
Persatuan Industri Perjalanan Rusia yang mengutip agen perjalanan CruClub, berharap otoritas Jepang akan memberikan fasilitas perjalanan bebas visa bagi wisatawan Rusia yang terdampar tersebut.
Sebagai informasi, kapal Spectrum of the Seas, salah satu kapal pesiar terbesar di Asia, sedang melakukan perjalanan pulang pergi selama tujuh malam dari Shanghai ke Jepang. Kepulangan kapal itu ke Shanghai semula dijadwalkan pada 9 November, namun tertunda hingga 11 November akibat kerusakan teknis.
(upd/wsw)