Rabu, Desember 25


Jakarta

Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Manggarai Barat, Ignasius Suradin, menyoroti kapal pesiar yang langsung bersandar di Pulau Komodo maupun tempat lainnya di kawasan Taman Nasional Komodo. Hal itu bisa berdampak pada rusaknya biota laut di kawasan Taman Nasional Komodo serta tidak memberikan dampak ekonomi bagi pengelola kapal wisata.

Menanggapi sorotan ini, Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Hendrikus Rani Siga mengatakan bahwa mereka tidak punya wewenang mengatur lalu lintas laut.

“BTNK tidak punya kewenangan untuk mengatur transportasi laut termasuk berlabuhnya kapal cruise,” kata Hendrikus, Rabu (20/3/2024).


Terkait potensi kerusakan terumbu karang di perairan Taman Nasional Komodo oleh kapal pesiar, Hendrikus memastikan alur pelayaran ke Taman Nasional Komodo memungkinkan untuk dilintasi kapal pesiar.

“Berdasarkan alur pelayaran laut, bahwa di Loh Liang TNK (Taman Nasional Komodo) merupakan wilayah perairan yang memungkinkan untuk lintasan kapal cruise. Itu saja yang bisa saya tanggapi,” ujarnya.

Hendrikus tak menanggapi kehilangan efek domino ekonomi bagi masyarakat lokal akibat kapal pesiar tak bersandar di Pelabuhan Marina Labuan Bajo.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) Ignasius Suradin mengatakan kapal pesiar itu seharusnya bersandar di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, bukan di Pulau Komodo.

“Tujuannya agar kelestarian biota bawah laut Taman Nasional Komodo terjaga, dan juga memberikan efek domino ekonomi bagi warga lokal,” kata Ignas di Labuan Bajo, Rabu.

Owner Komodo Fantastico Tour dan Bajo Transport di Labuan Bajo itu menjelaskan kapal pesiar yang berbadan lebar itu bisa merusak lingkungan perairan Taman Nasional Komodo seperti karang. Kapal pesiar juga bisa mengganggu biota laut yang di beberapa spot menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Lebih lanjut, Ignas mengatakan dengan bersandar di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, kedatangan wisatawan penumpang kapal pesiar bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Labuan Bajo. Baik untuk pelaku wisata, usaha kuliner, hingga produk UMKM.

Artikel ini telah tayang di detikbali

Simak Video “Gibran di Labuan Bajo: Pilihan Boleh Beda, yang Penting Warga Sini Rukun
[Gambas:Video 20detik]
(sym/sym)

Membagikan
Exit mobile version