Sabtu, November 2

Jakarta

Kehancuran jembatan terbesar di Baltimore, Amerika Serikat, menimbulkan pertanyaan besar tentang bagaimana bencana seperti itu bisa terjadi. National Transportation Safety Board meluncurkan penyelidikan atas insiden ini, di mana kapal kargo Dali yang berbendera Singapura, bertabrakan dengan salah satu tiang penyangga jembatan, membuatnya runtuh.

Dikutip detikINET dari Insider, baik FBI maupun Gedung Putih mengatakan sejauh ini tak ada indikasi niat jahat atau serangan teror dalam insiden ini. Gubernur Maryland Wes Moore mengatakan penyelidikan awal menunjukkan peristiwa itu adalah kecelakaan.

Namun yang jelas, salah satu kapal pelayaran modern terbesar telah menubruk jembatan tua yang tak dirancang menangkis dampak seperti itu. Henry Lipian, pakar di Introtech Accident Reconstruction and Forensics, menduga ada semacam kegagalan mekanis, yang berarti ada masalah dengan sistem, kemudi kapal atau mungkin generatornya padam. Lipian menilai itu lebih mungkin terjadi daripada kesalahan yang dilakukan pilot atau kapten.


Gubernur Moore mengungkap awak kapal memberitahu pihak berwenang mereka kehilangan aliran listrik. Kapal itu bergerak amat cepat dan seruan mayday menghentikan terjadinya bencana lebih besar, karena mobil-mobil berhasil dialihkan menjauh dari jembatan. Menurutnya, jembatan itu sepenuhnya sesuai aturan dan tidak ada masalah struktural.

Dilaporkan bahwa kapal Dali itu memberi isyarat kepada pihak berwenang bahwa mereka kehilangan tenaga penggerak dan berpotensi akan tabrakan. Hilangnya tenaga penggerak akan berdampak pada kemampuan kemudi untuk mengarahkan secara efektif

“Jika kemudinya mati, kapal akan bergantung pada angin dan arus,” kata Lipian. Ukuran kapal itu yang panjangnya 300 meter dan berat 95 ribu ton, meskipun bergerak lambat, akan menghasilkan energi kinetik yang sangat besar.

Terlebih lagi, jembatan itu sudah tua dan sepertinya tidak ada sistem perlindungan yang mumpuni. “Apa yang kami tahu adalah jembatan seperti ini, yang selesai dibangun pada tahun 1970-an, tidak dibuat untuk tahan terhadap tabrakan ke tiang pendukung penting dari sebuah kapal yang berbobot sekitar 200 juta pound,” cetus Menteri Transportasi AS Pete Buttigieg.

Masalah kapal Dali

Kapal Dali sebelumnya sudah bermasalah. Pada bulan Juni 2023, kapal kontainer ini terkena masalah terkait sistem propulsinya. Namun, masih belum jelas apakah persoalan yang ditemukan pada bulan Juni itu ada hubungannya dengan penyebab kecelakaan di Baltimore.

Clay Diamond, direktur eksekutif American Pilots’ Association, mengatakan Dali kehilangan tenaga sekitar delapan menit sebelum kecelakaan. Nakhoda di kapal mencoba menyalakan generator diesel darurat untuk menghidupkan kembali kapal dan memulai kembali sistem kelistrikan.

Akan tetapi, tenaga penggeraknya tampaknya tidak dapat beroperasi kembali. “Kami diberitahu bahwa kapal tersebut tidak pernah mendapatkan kembali tenaga penggeraknya,” katanya.

Pihak berwenang dan Synergy Marine yang berkantor pusat di Singapura sedang menyelidiki penyebab mati listrik dan gangguan tersebut. Pejabat maritim Singapura menyebut Dali telah lulus inspeksi pelabuhan sebelumnya dan bahwa insiden bulan Juni adalah kerusakan pengukur tekanan bahan bakar, yang diperbaiki sebelum kapal meninggalkan pelabuhan.

Simak Video “Investigasi Ambruknya Jembatan Baltimore Bisa Makan Waktu 1-2 Tahun
[Gambas:Video 20detik]

(fyk/fay)

Membagikan
Exit mobile version