Minggu, Desember 1

Jakarta

Sebuah kapal kargo komersial China diduga sengaja menyeret jangkarnya untuk memotong kabel bawah laut yang menghubungkan internet berbagai negara.

Mengutip laporan The Wall Street Journal, tim investigator internasional meyakini bahwa awak kapal Yi Peng 3, nama kapal tersebut, menyeret jangkarnya sejauh lebih dari 160km di dasar laut Baltik. Aksi ini merusak kabel-kabel yang melintas di atasnya.

Dua sambungan internet yang berbeda, satu antara Pulau Gotland di Swedia dan Lithuania, dan satu lagi antara Finlandia dan Jerman, berhenti berfungsi awal bulan ini. Hal tersebut mendorong dilakukannya investigasi oleh pihak berwenang dari keempat negara tersebut dan negara-negara lain yang juga terdampak.


Saat ini para penyelidik mencoba mencari tahu apakah pejabat intelijen Rusia memerintahkan tindakan tersebut, meskipun Rusia membantahnya. Sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa pemilik kapal, Ningbo Yipeng Shipping, bekerja sama dengan para investigator.

The Wall Street Journal melaporkan, beberapa pejabat penegak hukum dan intelijen Barat yang tidak disebutkan namanya tidak percaya bahwa pemerintah China merupakan bagian dari skema yang dicurigai.

Untuk diketahui, ini bukan pertama kalinya para pejabat Eropa mencurigai Rusia melakukan sabotase infrastruktur bawah laut sejak invasi Rusia ke Ukraina.

Namun, para pejabat masih ragu untuk menuduh pemerintahan Rusia melakukan campur tangan. Sebagian karena takut akan meningkatnya ketegangan di antara Rusia dan negara-negara Eropa.

(rns/rns)

Membagikan
Exit mobile version