Selasa, Maret 18

Jakarta

China bersiap menjelajah ke tempat yang jarang dikunjungi manusia sebelumnya, yakni di bawah kerak Bumi, ke dalam mantelnya. Untuk mencapai tujuan ini, China mengerahkan Meng Xiang, sebuah kapal pengebor raksasa yang dibangun untuk menembus dasar laut sejauh beberapa kilometer.

Meng Xiang yang dalam bahasa China berarti ‘mimpi’, punya misi mengungkap rahasia interior Bumi dan kekuatan tektonik yang membentuk planet kita.

Dikutip dari IFL Science, Meng Xiang secara resmi mulai beroperasi pada November 2024. Kapal baru ini dilaporkan memiliki kemampuan tak tertandingi untuk mengebor hingga 11 km di bawah dasar laut.


Hanya ada sedikit kapal pengebor ilmiah lainnya, dan tidak ada yang sekaliber Meng Xiang. Ada Chikyū milik Jepang dengan kedalaman pengeboran maksimum 7 km, juga ada JOIDES Resolution milik AS dengan kedalaman pengeboran maksimum 8,4 km.

Meng Xiang adalah penerus terbaru dari kedua pelopor ini. Dengan panjang 179,8 meter dari haluan ke buritan, kapal raksasa ini mampu bertahan selama 120 hari dan dapat menampung 180 awak kapal, serta sembilan laboratorium sains yang meneliti bidang-bidang seperti geologi, geokimia, mikrobiologi, dan ilmu kelautan.

Lubang buatan terdalam di Bumi, yang dikenal dengan nama Kola Superdeep Borehole di Rusia, diketahui punya kedalaman 12.262 meter. Kedalamannya lebih dari 1 kilometer dari potensi pengeboran Meng Xiang. Namun, penting untuk dicatat bahwa kerak Bumi lebih tipis di beberapa area dibandingkan di area lain.

Di pedalaman, kerak benua memiliki ketebalan sekitar 37,5 km. Namun, kerak samudra seringkali hanya setebal 5 hingga 7 km. Ada pula punggungan tengah samudra yang bahkan lebih tipis karena gerakan geologis yang dinamis.

Hal ini telah dimanfaatkan oleh para ilmuwan yang telah menggunakan ketipisannya untuk mengumpulkan sampel mantel Bumi, meskipun Meng Xiang berharap untuk mencapai lapisan ini dengan mengebor melalui kerak Bumi sepanjang beberapa kilometer.

Ini bukan hanya bisa menjadi terobosan, yang menandai langkah pertama manusia ke wilayah baru, tetapi juga berpotensi untuk merevolusi pemahaman kita tentang struktur Bumi, geologi, dan kekuatan yang membentuk planet kita.

“Sampel inti Bumi dalam yang diambilnya akan memberikan bukti langsung kepada para ilmuwan global untuk mempelajari tektonik lempeng, evolusi kerak samudra, iklim laut purba, dan evolusi kehidupan. Ini akan membantu manusia dalam memahami, melindungi, dan memanfaatkan lautan dengan lebih baik,” kata Xu Zhenqiang, direktur Survei Geologi Kelautan Guangzhou dari Survei Geologi China.

Selain itu, peluncuran Meng Xiang merupakan tanda lain dari meningkatnya status China sebagai negara adikuasa ilmiah, yang menantang dominasi Amerika Serikat (AS) yang telah lama ada.

“Saya sangat senang bahwa China semakin maju dalam teknologi kapal,” kata James Austin, ahli stratigrafi seismik di Texas University di Austin.

“Di sisi lain, ini adalah hari yang menyedihkan bagi AS,” imbuhnya mengomentari ketertinggalan AS dibandingkan dengan China di bidang teknologi.

(rns/rns)

Membagikan
Exit mobile version