Minggu, Oktober 6


Lansing

Tim ahli maritim menemukan bangkai kapal di Danau Michigan. Kapal itu diperkirakan tenggelam 130 tahun lalu.

Dikutip dari New York Post Jumat (4/10/2024), penemuan itu disampaikan oleh The Wisconsin Historical Society (WHS). Mereka menyebut kapal yang ditemukan itu bernama John Evenson kapal yang dibangun pada 1884. Kapal tersebut tenggelam dalam perjalanan naas pada Juni 1895.

WHS mengatakan kepada Fox News Digital pada Sabtu (28/10), adalah Brendon Baillod dan Robert Jaeck adalah dua orang sejarawan maritim dan juga orang yang pertama kali menemukan bangkai kapal karam tersebut. Dua orang sejarawan maritim tersebut memanfaatkan catatan surat kabar bersejarah dan gambar sonar, hingga akhirnya menuntun mereka ke lokasi bangkai kapal yang berada di kedalaman 42 kaki di bawah permukaan Danau Michigan.


Menurut arkeolog maritim Tamara Thomsen, kapal tersebut bukan kapal kargo melainkan kapal tunda. Kapal itu peran penting dalam berbagai operasi penyelamatan di perairan. Kapal John Evenson berperan dalam misi pencarian dan penyelamatan kapal-kapal yang telah tenggelam.

Selain berfungsi sebagai kapal penyelamat, kapal tersebut juga sering digunakan untuk menarik kapal-kapal lain dalam pelayaran, serta memainkan peran dalam memecahkan es di perairan yang menghalangi jalur pelayaran selama musim dingin, menjadikannya aset penting dalam industri maritim pada masanya.

“Itu akan digunakan untuk menarik kapal ke kanal Sturgeon Bay Ship, memecahkan es atau membantu kapal yang terdampar,” kata arkeolog maritim Tamara Thomsen.

WHS menjelaskan pada hari tenggelamnya, kapal John Evenson berlayar setelah menerima beberapa perbaikan penting yang dilakukan untuk memastikan kelayakannya beroperasi kembali di perairan.

Kapten kapal merasa bahwa melanjutkan operasi kapal tunda akan memberikan manfaat yang lebih baik, baik untuk efisiensi kerja.

Keputusan ini menunjukkan keyakinan kapten terhadap kesiapan kapal meskipun baru saja diperbaiki, serta pentingnya pengoperasian kapal tunda dalam konteks keseluruhan perjalanan atau misi yang sedang dijalani.

“Berpikir akan lebih menguntungkan bagi kapal tunda untuk kembali bekerja,” ujar WHS.

“Mereka menunggu di luar kanal kapal Sturgeon Bay Ship untuk kapal selanjutnya yang membutuhkan penarikan ke kanal,” kata WHS.

I Watson Stephenson adalah kapal uap besar yang sedang menarik dua tongkang di belakangnya. Untuk navigasi di Sturgeon, kapal itu membutuhkan bantuan dari kapal tunda John Evenson.

“Tongkang uap I Watson Stephenson dengan dua tongkang di belakangnya memberi isyarat untuk penarikan,” WHS menambahkan.

Kapal John Evenson menghampiri dengan sekuat tenaga menuju kapal I Watson Stephenson dan mengambil garis yang terulur, namun dalam usaha tersebut kapal itu melewati haluan kapal Stephenson yang sedang bergerak cepat. Akibatnya, kapal I Watson Stephenson menabrak buritan kapal John Evenson dengan keras. Akibatnya, tarikan yang dipegangnya terlepas dan membuatnya terbalik.

Kapal John Evenson tenggelam dengan sangat cepat hanya dalam waktu tiga menit. Pada saat kejadian, kapal itu hanya membawa total lima orang. Ketika kapal mulai tenggelam dengan cepat. Dari lima orang di kapal, empat kru tersebut berhasil menyelamatkan diri dan selamat dari kapal.

Satu-satunya korban tewas dalam kejadian itu adalah insinyur kapal. Jenazahnya ditemukan tak lama setelah tenggelamnya kapal.

“Dia terdampar sekitar sebulan kemudian, jadi jenazahnya tidak terkait dengan situs tersebut,” kata Thomsen kepada Fox News Digital.

Penemuan kapal yang baru-baru ini, sebenarnya bukanlah kali pertama usaha dilakukan untuk menemukan bangkai kapal yang telah hancur tersebut.

Sebelum ini, pemilik kapal pernah menginisiasi pencarian dalam upaya untuk melacak keberadaannya setelah tenggelam, namun upaya tersebut dihentikan sebelum mencapai hasil yang diharapkan. Alasannya bukan semata-mata karena kesulitan dalam pencarian, melainkan karena mereka memutuskan untuk menghentikan usaha tersebut demi kepentingan asuransi.

(fem/wsw)

Membagikan
Exit mobile version