Rabu, April 2


Jakarta

Anthony Sinisuka Ginting berpeluang absen di Indonesia Open 2025. BWF menyetujui permohonan proteksi ranking untuk juara Asia 2023 tersebut.

Protected Ranking BWF adalah peringkat yang dilindungi Badminton World Federation (BWF) untuk para pebulutangkis yang cedera atau dalam kondisi tertentu. Keuntungannya adalah peringkat sang pebulutangkis tak terganggu selama absen berlaga di turnamen BWF dalam periode yang ditentukan.

Di akun sosial media PBSI, dijelaskan bahwa protection ranking untuk Ginting berlaku 3 bulan dari tanggal 25 Maret hingga 24 Juni 2025 dengan jumlah 50.155 poin. Ginting.


“Ginting baru dapat mengikuti turnamen yang dimulai pada atau setelah tanggal 25 Juni 2025. Mari kita doakan bersama agar Ginting bisa pulih secepatnya dan siap berprestasi kembali untuk Indonesia,” bunyi pernyataan PBSI.

Jika menilik jadwal kalender BWF, ada sekitar lima turnamen BWF World Tour. Kelasnya dari mulai dari 300 hingga 1000, yang berpeluang tak diikuti Anthony Sinisuka Ginting.

Turnamen itu adalah Taipei Open Super 300 (6-11 Mei), Thailand Open Super 500 (13-18 Mei), Malaysia Masters Super 500 (20-25 Mei), Singapore Open Super 750 (27 Mei-1 Juni), dan Indonesia Open Super 1000 (3-8 Juni).

Jika mengikuti tenggat waktu yang disarankan BWF setelah 25 Juni, maka atlet kelahiran Cimahi, Jawa Barat, itu baru bisa kembali turun di US Open Super 300 (24-29 Juni), Canada Open Super 300 (1-6 Juli), dan (Japan Open Super 750 (15-20 Juli).

“Perkiraannya kalau mengikuti program sih 3 bulan di Juli lah ya (comeback-nya). Cuma kan kita tetap terus evaluasi per minggu, per dua minggu, sampai per bulannya bagaimana,” kata Ginting saat ditemui pewarta di Pelatnas PBSI, Cipayung.

“Karena yang tadi (saya katakan) ada fase-fasenya, step-stepnya. Mungkin step pertama harus apa. Cuma kalau memang kita belum bisa masuk ke step kedua, ya kita mundur lagi. Jadi memang planning kan kadang enggak sesuai sama yang diharapkan. Tapi at least kita sudah ada planningnya mesti seperti apa.”

“Jadi hasil kemarin diskusi dengan dokternya pun, rencananya ini, 3 minggu harus ini, at least skala nyerinya berkurang. Tapi kalau enggak berkurang atau masih ada skala nyeri berarti mundur lagi berapa minggu. Tapi minimal dengan protect rangking kan 3 bulan, jadi mengacu ke sana dulu, maksimal 6 bulan. Jadi kita harus sambil lihat terus progresnya bagaimana,” kata Anthony Sinisuka Ginting.

(mcy/yna)

Membagikan
Exit mobile version