Kamikochi –
Inilah destinasi yang sedang hits beberapa waktu ke belakang di Jepang. Traveler disuguhi pemandangan yang begitu indah saat berkunjung di musim gugur.
Mengutip BBC, Selasa (5/11/2024), 35 juta turis asing diperkirakan datang ke Jepang tahun ini dan memecahkan rekor. Lalu, Kamikochi muncul sebagai destinasi viral karena identik dengan tempat peristirahatan yang sangat indah dan santai.
Terletak di pegunungan Jepang pada ketinggian 1.500 MDPL, kota resor musiman Kamikochi merupakan tempat liburan yang sangat indah. Ia bebas kendaraan bermotor dengan udara pegunungan yang sejuk dan segar, jalur jelajah alam di tepi sungai, dan banyak sekali monyet salju Jepang.
Tidak ada rumah pribadi, penduduk lokal, atau toko-toko dalam bentuk apa pun. Di sana tidak ada McDonald’s, Starbucks, atau Burger King, sebaliknya, kota ini dikenal sebagai tempat pelarian dari panas menyengat yang mencengkeram sebagian besar wilayah Jepang pada musim panas.
Warna lanskap musim gugurnya yang berlimpah dan indah akan mencapai puncaknya pada bulan Oktober. Keadaan itu membuat suasana hati menjadi lebih baik meski agenda di sana hanyalah mendaki gunung, makan, dan bersantai.
Kamikochi akan menjadi tempat liburan yang sederhana dengan hanya ada beberapa kelompok hotel, restoran, dan toko-toko yang semuanya mengelompok di sepanjang Sungai Azusa.
Popularitas Kamikochi sebagai tujuan liburan bagi turis Jepang melonjak pada tahun 1927 dengan dirilisnya Kappa, sebuah novel berlatar belakang Kamikochi yang ditulis oleh Ryunosuke Akutagawa.
Ia merupakan satu penulis paling terkenal di Jepang. Pada tahun 1934, Taman Nasional Chūbu-Sangaku didirikan, yang merupakan rumah bagi Kamikochi dan 10 dari 21 puncak gunung tertinggi di Jepang dengan ketinggian lebih dari 3.000 meter, dan area ini dikenal sebagai “lembah terindah di Jepang”, yang menjadi inspirasi untuk membandingkannya dengan Taman Nasional Yosemite di California.
Dengan semua hype tentang overtourism dan meningkatnya jumlah pengunjung di Jepang, Kamikochi akan menjadi tempat peristirahatan yang santai dari beberapa tujuan wisata yang lebih banyak dikunjungi seperti Kyoto, Osaka dan Tokyo.
Di kota pintu gerbang terdekat, Kanazawa, pemandu sukarelawan Michiko Kitaguchi, mengatakan bahwa dalam bahasa Mandarin, Kamikochi berarti “tempat di mana dewa turun”.
Waktu favoritnya di Kamikochi adalah musim gugur, saat warna-warna di lembah terlihat spektakuler.
(msl/wsw)