Selasa, Oktober 1


Jakarta

Konsumsi kopi dengan gula masih menuai kontroversi akibat efek samping dan manfaatnya. Kira-kira mana yang lebih berbahaya, kafein atau gula ya?

Kopi yang segar memberikan rasa pahit yang tidak disukai oleh sebagian penikmat kopi. Namun berkat penambahan gula, pemanis, dan berbagai jenis sirup yang memperkaya rasanya sehingga kopi kini lebih bisa diterima berbagai kalangan.

Sayangnya perpaduan antara kopi dan pemanis masih menuai kontroversi. Alasannya efek samping kesehatan dan manfaat yang bisa ditimbulkan dari konsumsi kopi dengan pemanis.


Misalnya tren es kopi susu gula aren yang menjamur memiliki rasa yang menyegarkan, diakui meningkatkan penjualan kafe, tetapi apakah cukup sehat untuk dikonsumsi? Ternyata baik kafein maupun gula dalam segelas kopi tetap harus diwaspadai.

Baca juga: Ngeunah! 5 Tempat Makan Enak di Bandung Ini Berlokasi di Perumahan

Kafein walaupun memiliki banyak manfaat tetapi juga ada efek sampingnya yang harus diperhatikan. Foto: Coffee Affection

Melansir Coffee Affection (25/1) kafein merupakan stimulan alami yang terbentuk melalui proses pertumbuhan pohon kopi. Begitu pula asupan gula yang juga tetap dibutuhkan oleh tubuh tetapi dalam batasan dan kadar tertentu.

Pada beberapa kondisi, kafein dapat menyebabkan beberapa dampak fisik yang cukup mengganggu. Misalnya jantung yang berdebar lebih cepat, kenaikan gula darah, sakit kepala, hingga diare dan mual yang akan dialami usai konsumsi kopi.

Selain itu konsumsi kopi juga dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang dan suasana hati konsumennya. Walaupun dapat meningkatkan fokus otak tetapi juga dapat menyebabkan perasaan yang lebih sensitif hingga sesekali rasa kebingungan.

WebMD juga melaporkan bahwa konsumsi kopi empat cangkir sehari dapat membantu menurunkan risiko kanker mulut. Sayangnya efek samping dari penambahan gula dalam kopi juga harus diperhatikan.

Baca juga: 10 Tempat Makan Enak di Pasar Baru yang Legendaris hingga Kekinian

Gula sebagai bahan alami tetapi juga banyak risikonya jika dikonsumsi berlebihan. Foto: Coffee Affection

Mengutip Sugar Association, gula atau sukrosa merupakan karbohidrat sederhana yang terbentuk secara alami melalui tumbuhan. Walaupun alami, konsumsi gula tetapi harus diatur secara ketat termasuk melalui konsultasi dokter agar mendapatkan porsi yang seharusnya.

Konsumsi gula dan makanan manis secara tak langsung dapat meningkatkan risiko obesitas. Konsumsi gula yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit jantung.

Efek samping yang paling instan dialami oleh konsumen makanan manis yaitu tekanan darah tinggi, kadar gula darah yang meningkat, hingga inflamasi pada pembuluh darah. Gejala-gejala ini yang akan meningkatkan risiko untuk berkembangnya penyakit jantung.

Sama halnya dengan kafein, konsumsi gula juga dapat berdampak pada kesehatan mental. Suasana hati yang mudah berubah, hingga perasaan yang lebih sensitif daripada energi yang ditimbulkan dari usai mengonsumsi gula dan pemanis.

Maka, dapat dikatakan bahwa konsumsi gula dalam kadar yang berlebihan akan jauh lebih berbahaya daripada kafein. Namun kedua komponen ini juga tetap harus diwaspadai konsumsinya berdasarkan anjuran batas harian yang ditetapkan ahli kesehatan.

(dfl/adr)

Membagikan
Exit mobile version