Senin, Oktober 7


Jakarta

Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil akan mengatasi macet Jakarta salah satunya dengan mengaktifkan jalur sungai. Dia juga bakal memperluas flyover.

Kemacetan Jakarta menjadi satu topik yang dibahas dalam debat perdana Pilkada Jakarta. Terkait kemacetan itu, calon gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil sudah memiliki solusi yang dipercaya bisa menyelesaikan macet. Salah satunya adalah menggunakan perahu yang dimungkinkan melintasi sungai di Jakarta.

Macet Jakarta. Foto: Rifkianto Nugroho

Nantinya kehadiran jalur sungai itu juga akan didukung dengan perluasan flyover sekaligus jaringan MRT, LRT, TransJakarta, dan moda transportasi umum lainnya.


“Kita mungkin akan berinovasi membuat riverway atau perahu melintasi 13 sungai di Jakarta dan juga perluasan flyover juga masih dibutuhkan secara realiti,” kata Ridwan Kamil dalam debat Pilkada Jakarta.

Di samping itu, dia juga akan menawarkan program work from home (WFH) secara bergilir untuk para pekerja di Jakarta. Kebijakan tersebut akan digabungkan dengan dengan melakukan sentralisasi kawasan bisnis di berbagai daerah sehingga pergerakan di Jakarta bisa berkurang.

“Kita gilirkan juga work from home. Misalnya, Senin industri media, Selasa industri hukum, sehingga bisa mengurangi pergerakan. Insyaallah kurangi kemacetan,” lanjut Mantan Gubernur Jawa Barat itu.

Ridwan Kamil juga mengatakan pihaknya akan melakukan sentralisasi pusat bisnis di berbagai daerah. Pusat bisnis tidak hanya akan ada di Jakarta Pusat saja, sehingga warga tak perlu melakukan pergerakan yang jauh untuk bekerja. Kawasan bisnis itu di antaranya akan dipusatkan di Ancol, Pantai Indah Kapuk, Kelapa Gadung, hingga TB Simatupang.

Seperti diketahui, Jakarta masih masuk dalam daftar kota termacet di dunia. Dalam data yang dirilis INRIX, perusahaan yang memelopori praktik pengelolaan lalu lintas dengan menganalisis data dari sensor jalan raya dan kendaraan, Jakarta menempati peringkat ke-10 kota termacet di dunia.

Pada tahun 2023, warga Jakarta kehilangan waktu 65 jam karena terjebak kemacetan. Angka itu meningkat 33 persen dibanding tahun 2022. Tahun sebelumnya, berdasarkan data INRIX, Jakarta masih bertengger di posisi ke-16 kota termacet di dunia.

(dry/din)

Membagikan
Exit mobile version