Jumat, November 8

Seoul

Perusahaan elektronik raksasa asal Korea Selatan, LG memasang target pendapatan sebesar 100 triliun won atau sekitar Rp 1.130 triliun di 2030 mendatang. Sejumlah transformasi bisnis sedang dilakukan untuk mengejar target tersebut.

Global PR Leader Marketing Group (GMG) LG Electronics, Lea Lee, mengatakan LG sedang melakukan trasformasi bisnisnya dengan merambah berbagai bisnis baru. Sebelumnya, LG hanya menggarap pasar Business to Costumers (B2C), saat ini perusahaannya masuk ke pasar Business to Business (B2B).

“LG kini tidak hanya bermain di pasar B2C, melainkan berkembang pada 4 pilar transformasi, pertama pasar exsisting business growth maximazation, kedua platform service, ketiga B2B business, terakhir news-to-LGE,” ungkap Lea, dalam acara H&A LG Press Tour, di Seoul, Korea Selatan, Rabu (6/11/2024).


Lea menambahkan, untuk mencapai visi perusahaan 2030 melalui 4 pilar transformasi tersebut, LG akan menggelontorkan investasi sebesar KRW 50 triliun atau sekitar Rp 565 triliun.

“Untuk mencapai visi 2030 kami akan menginvestasikan KRW 50 triliun dengan target operation profit rate mencapai 7%, Compound Annual Growth Rate naik 7%, dan EBITDA naik 7 kali,” ungkapnya.

Lea menambahkan lagi, sejak mengumumkan Future Vision 2030, perusahaan telah berkembang pesat menjadi “Smart Life Solution Company” dengan memanfaatkan wawasan pelanggan, keahlian manufaktur, dan kecakapan teknologi selama puluhan tahun sebagai pemimpin dalam peralatan rumah tangga.

“Dengan investasi tersebut, ditargetkan meningkatkan penjualan dari KRW 65 triliun tahun lalu menjadi KRW 100 triliun pada 2030, kami bertekad untuk menjadi perusahaan yang dikenal baik di pasar dan di mata pelanggan,” tambah Lea.

Sebelumnya, pada kuartal III-2024, LG meraih mendapatan KRW 28,11 triliun dengan laba operasional KRW 751,9 miliar. Pendapatan terbesar berasal dari LG Home Appliance and Air Solution Company yang tercatat KRW 8,34 triliun pada kuartal III-2024, setara 29,67% dari total pendapatan.

Sedangkan laba operasional tercatat KRW 527,2 miliar, setara 71,12% dari total laba operasional pada periode tersebut. Baik pendapatan maupun laba operasional tersebut, masing-masing tumbuh 11,7% year on year (yoy) dan 5,5% yoy.

(fyk/fyk)

Membagikan
Exit mobile version