Rabu, Januari 15

Jakarta

Ekosistem esports setiap tahun terus bertumbuh. Begitu pula dengan para penggemarnya yang kian bertambah. Terkait hal itu, Founder dan CEO RRQ, Andrian Pauline Husen, punya cara menarik untuk membuat komunitasnya lebih positif dan tetap loyal.

“Jadi resepnya simple sih, lakukan, bukan cuma lakukan, kasih pesan, edukasi, sosialisasi, dan lakukan apa yang kita selalu percaya. Komunitas yang sehat itu akan membuat ekosistem esports di Indonesia jadi lebih baik,” kata Andrian kepada detikINET di sela-sela acara pengumuman kolaborasi RRQ dan Realme Indonesia di Artotel, Jakarta Pusat, Jakarta, Selasa (14/1/2025).

Dirinya mengatakan pihaknya selalu menyuarakan komunitas yang sehat. Salah satu cara yang dilakukannya ialah membuktikan dengan karya.


“Dan yang kedua, saya pikir selalu dari RRQ itu, selalu konten-kontennya kita juga nge-push yang namanya nasionalisme, yang namanya prestasi. Of course kita bukan yang terbaik di dunia, tetapi kita berusaha untuk menjadi yang terbaik, berusaha untuk mengakui kesalahan-kesalahan kita, berusaha untuk berbenah diri,” kata Andrian.

Menurut Andrian, itu pesan yang tersirat untuk komunitasnya. Makanya meski RRQ kalah dalam suatu pertandingan, fans beratnya pasti tetap akan memberikan dukungan.

“Dari data viewership, dari data kegiatan-kegiatan kita yang selalu rame, yang selalu full, dan juga kepercayaan brand. Kalau kita nggak bisa deliver citra atau image yang positif, saya pikir juga kita bakal ditinggalkan lah sama brand,” ujar Andrian.

Selain itu, ia mengaku telah menyiapkan wadah untuk penggemar RRQ yang ingin berkeluh kesah. Biasanya Andrian melakukan live dan membaca setiap masukan yang diberikan penggemar untuk timnya.

“Karena pada dasarnya orang yang kecewa itu butuh pelampiasan. Beberapa orang itu melihat keluh kesahnya itu jadi tindakan yang nge-hate. Buat saya enggak. Tapi kalau yang memang beneran fans ya dia kecewa, ‘Kenapa kayak gini? Kita bisa menang gini-gini. Bapak tolong ya Pak’,” ucap Andrian.

Nah hal itulah yang menurutnya harus diwadahi. Jadi kata Andrian, strateginya ialah jangan lari dari sesuatu yang enggak enak, tapi harus dihadapi dan didengar. Sebab dirinya menjelaskan bahwa itu bagian dari pengembangan komunitas kita.

“Ada yang happy, ada yang kecewa, ada yang bangga, ada yang benci. Buat saya itu dinamika ekosistem esports. Tapi harus sesuai koridor. Ketika kita dekat, kita bisa tahu apa yang mereka mau. Ketika kita dekat, kita tahu harapan mereka apa. Kuncinya itu. Semakin kita bisa mendekatkan diri sama fans, saya pikir itu salah satu keberhasilan sebuah tim. Untuk bisa engage sama fans-nya. Kuncinya itu sih, menurut saya. Ini menurut saya. Nggak tahu menurut yang lain,” pungkasnya.

(hps/afr)

Membagikan
Exit mobile version