Kamis, Oktober 17

Jakarta

TikTok punya jurus terbaru untuk mengatasi penyebaran informasi berita bohong terkait politik di tengah masyarakat. Cara ini menjadi langkah teranyar dalam mengamankan ruang digital jelang Pilkada Serentak 2024.

Berbeda dengan sebelumnya, pemilihan kepala daerah saat ini dilakukan hampir digelar hampir di seluruh daerah di tanah air. Di era digital seperti sekarang, informasi yang tersebar di platform digital turut menjadi sorotan agar tidak merebaknya hoax politik secara masif.

Public Policy & Government Relations TikTok Indonesia, Faris Mufid, mengatakan sebagai platform yang sifatnya user generated content yang berarti setiap konten dibuat oleh pengguna, TikTok punya aturan main bernama panduan komunitas yang harus wajib diikuti.


“Agar platform kami tetap aman dan nyaman bagi seluruh pengguna. Nah, mendukung penegakan panduan komunitas ini, kami memiliki sistem modernisasi konten yang mengkombinasikan antara teknologi dan manusia yang jumlah ribuan, dan itu orang Indonesia,” ujar Faris di Jakarta, Rabu (16/10/2024).

Oleh karena itu, untuk membantu ruang digital tetap aman digunakan di masa Pilkada, TikTok bekerjasama dengan pemeriksa fakta global dan lokal melalui kampanye #SalingJaga.

Lebih lanjut, Faris menjelaskan guna mendorong pengguna untuk secara aktif menciptakan ruang digital dan aman dengan bisa menyaring informasi yang dikonsumsi oleh pengguna TikTok. Tetapi, TikTok juga sadar melawan misinformasi dan disinformasi adalah pekerjaan besar yang butuh dukungan oleh semua pihak.

“Khususnya menjelang momentum penting seperti Pilkada ini. Oleh karena itu, kami bekerjasama dengan semua pemangku kepentingan, termasuk Kominfo, untuk memperkuat komitmen TikTok dalam menjaga integritas pemilu dan mencegah penyalahgunaan platform sepanjang masa kampanye,” tuturnya.

Salah satu bentuk kolaborasi TikTok dengan Kominfo menyangkut Pilkada 2024 ini dengan menghadirkan program lokakarya TikTok Goes to Campus. Tujuannya agar generasi muda lebih kritis dan proaktif terkait penyebaran hoax di platform digital.

Sebagai informasi, program tersebut dilakukan di empat perguruan tinggi, yaitu Politeknik Negeri Jakarta, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Universitas Diponegoro Semarang, dan Universitas Airlangga Surabaya dari 19 September hingga 15 Oktober dengan melibatkan lebih dari 500 mahasiswa.

“Inisiatif ini kian melengkapi berbagai upaya proaktif kami dalam melindungi integritas platform kami selama masa Pilkada. Kami harap kerja sama antara TikTok dan Kominfo RI dapat terus membawa nilai positif bagi masyarakat,” pungkasnya.

(agt/agt)

Membagikan
Exit mobile version