Selasa, Februari 4

Jakarta

SpaceX mengumumkan pencapaian layanan internet berbasis satelit Starlink. Sejak diluncurkan pada 2015, kini yang mengaksesnya sudah mencapai tiga juta pengguna di dunia.

Jumlah pengguna Starlink itu tersebar di hampir 100 juta negara, wilayah, dan pasar lain di seluruh dunia, yang mencakup tujuh benua dan samudera.


“Jumlah orang yang menggunakan Starlink di seluruh dunia telah meningkat hingga lebih dari tiga juta dan terus bertambah,” kata Starlink dikutip dari laman miliknya.

Indonesia sendiri merupakan salah satu penyumbang pengguna Starlink. CEO SpaceX Elon Musk bahkan datang langsung untuk meresmikan layanan mereka untuk pelanggan ritel yang sebelumnya hanya menyasar pelanggan korporasi.

Adapun, peresmian jaringan internet Starlink ini dilakukan di Puskesmas Pembantu Sumerta Kelod, Denpasar Timur, Bali, Minggu (19/5/2024).

“Saya pikir ini benar-benar untuk menekankan pentingnya konektivitas internet, betapa banyak hal yang dapat menyelamatkan nyawa,” ungkap Musk.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mendesak Elon Musk agar Starlink segera membuka kantor dan bayar pajak sesuai aturan yang berlaku di Indonesia.

Meski sudah membentuk badan usaha bernama PT Starlink Services Indonesia dan resmi beroperasi, layanan internet berbasis satelit itu belum memenuhi kewajibannya sebagai penyelenggara telekomunikasi di Indonesia.

“Sedang kami pelajari,” kata Budi menjawab kepada detikINET, Selasa (21/5/2024) soal kewajiban yang belum dipenuhi Starlink di Indonesia.

Ketika ditanya target Starlink membuka kantor di Indonesia dan bayar pajak, Budi tidak menyebutkan secara pasti. Namun, ia menjanjikan akan melakukan pengawasan terhadap raksasa teknologi asal Amerika Serikat tersebut.

“Kita evaluasi berkala dan terus-menerus,” ungkap Menkominfo Budi.

Simak Video “SpaceX Berhasil Luncurkan Satelit Starlink dari Roket Falcon 9
[Gambas:Video 20detik]

(agt/afr)

Membagikan
Exit mobile version