Jakarta –
Menjelang Indonesia Vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026, juara dunia Football Manager 2024, Ichsan Rahmat Tauifq, melakukan simulasi pertandingan yang hasilnya cukup memuaskan. Hasilnya seri dan menang. Begini penjelasannya.
“Di sini kita mensimulasikan dua simulasi ya guys. Yang pertama, simulasi yang gua coba pakai simulasi Shin Tae-yong, yang kedua gua coba pakai taktik gua yang 4-2-3-1,” jelas Ichsan berdasarkan pantauan detikINET dari kanal YouTube-nya, Jumat (15/11/2024).
Taktik ShinTae-yong di sini ialah 3-4-3. Dengan strategi tersebut, Ichsan mempercayakan pemain depan kepada Rafael Struick, yang akan ditemani oleh Tijjani Reijnders di sayap kanan dan Ragnar Oratmangoen di sayap kiri.
Sementara pemain bertahan diisi oleh Jay Idzes , Jordi Amat, Rizky Ridho, Calvin Ronald Verdonk, dan Sandy Walsh. Lalu di bangku cadangan ada Nadeo Argawinata, Shayne Pattynama, Prqatama Arhan, Yakob Sayuri, Kevin Diks, Marselino Ferdinan, dan Justin Hubner. Lalu tengah ada Thom Haye yang dibuntuti oleh gelandang bertahan Nathan Tjoe-A-On.
Simulasi Indonesia Vs Jepang di Football Manager 2024 oleh Ichsan Rahmat Taufiq – taktik Shin Tae-yong. Foto: (YouTube Ichsan Rahmat Taufiq)
|
Kevin Diks tidak masuk ke starting lane, karena menurutnya, kemarin pemain tersebut baru sampai Indonesia, dan mungkin belum bisa masuk dengan taktiknya Shin tae-yong. Ia melanjutkan, Kevin bisa saja main, tapi tidak dari babak pertama.
“Kalau versi gua ya. Apalagi lawan Jepang. Lawan Jepang pasti kita main low block. Indonesia sebenarnya bagus main shorter, build up dari bawah, play out of defend, tapi di sini itu lapangannya masih kurang memadai ya yang tadi gua lihat. Jadi masih agak bergelombang,” ujar Ichsan.
Lalu di bagian set opposition instructions, Ichsan memfokuskan arahannya untuk menekan Yukinari Sugawara, Hidemasa Morita, Wataru Endo, Takefusa Kubo, Kaoru Mitoma, dan Ritsu Doan. Dirinya ingin mematikan permainan dari para pemain tengah Jepang.
“Semuanya itu berbahaya, cuma kita matikan pemain tengahnya aja guys. Sama ini (Kubo, Mitoma, dan Doan) kita tackle harder aja,” ucap Ichsan.
Dengan strategi Shin Tae-yong dan sederet pemain yang dijadikan starting lane oleh Ichsan, babak pertama berakhir 0-0. Kemudian di babak kedua, Idzes di pindah menjadi center back, Hubner masuk menggantikan Jordi, dan Ridho tetap di posisinya. Lalu Kevin Diks masuk menggantikan Sandy Walsh. Hasilnya pun masih tetap 0-0 sampai laga berakhir.
“Dengan taktik Shin Tae-yong, ini imbang ya guys. Tapi ini bersyukur banget kalau memang besok kita bisa imbang. Kita support tim Indonesia melawan Jepang. Imbang itu hasil yang sudah sangat bagus melawan ibaratnya melawan Raja Asia, karena sering lolos ke Piala Dunia. Dan sering lolos ke Piala Dunia pun dia peringkat 15 dunia kalau nggak salah. Mantap, King Indo nih bos,” kata Ichsan.
Selanjutnya, Ichsan melakukan simulasi kedua dengan taktiknya yang diberi nama miracle. Di sini ada sedikit perbedaan, yang mana Diks kali ini dimainkan dari babak pertama dan Egy Maulana Vikri mengisi posisi sayap kiri. Untuk pemain sisanya kurang lebih masih sama.
|
Untuk pemain Jepang yang di-pressing masih serupa dengan simulasi pertandingan pertama. Ichsan tetap fokus untuk menghentikan pergerakan pemain tengah Jepang, supaya tidak bisa mengaliri bola dengan bebas.
“Kalau pakai taktik miracle, sebenarnya sih secara struktur tim agak nggak sesuai dengan aslinya, karena kita main shorter, sedangkan rumputnya masih bergelombang. Tadi kita lihat terakhir situasinya. Tapi ya udah, kita namanya simulasi, kita coba aja, yang penting kita harus mendukung King Indo selalu menang ya,” jelas Ichsan.
Menariknya, taktik miracle yang diterapkan mampu membobol gawang Jepang di menit ke-8. Umpan pendek dari Oratmangoen di dalam kotak penalti, mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Struick. Sayangnya skor tidak berubah hingga laga berakhir. Alhasil, skor 1-0 bertahan sampai pluit tanda berakhir babak kedua dibunyikan.
“Akhirnya King Indo menang dengan taktik miracle. Kalian harus beritahu STY nanti pakai taktik miracle. Gila kurang keren apa nih, King Indo guys bisa menang lawan bang Jepang pakai taktik miracle,” pungkasnya.
Namun perlu diingatkan kembali, itu hanya sebuah simulasi di dalam game. Apapun bisa terjadi di pertandingan aslinya nanti. Namun tentu hasil baik sangat diharapkan Indonesia, yakni menang melawan Jepang.
Pertandingan Indonesia Vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Jumat, 15 November 2024. Para penggemar sepakbola di Tanah Air bisa menyaksikannya mulai pukul 19.00 WIB. Orang-orang dapat menonton dengan berbagai macam cara seperti datang langsung ke stadion atau menyaksikannya di RCTI dan Vision+.
(hps/rns)