Jumat, Oktober 11


Jakarta

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat tepuk dahi saat bicara soal emas garapan PT Freeport Indonesia. Menurutnya, selama ini cukup banyak emas Freeport yang hilang entah ke mana, hal itu terjadi karena selama 50 tahun lebih Freeport beroperasi tanpa ada pemurnian atau smelter. Jokowi sampai tepok jidat saat bercerita soal hal ini.

Menurut Jokowi Freeport cuma beroperasi mengerikan konsentrat kemudian mengekspornya mentah-mentah. Dalam konsentrat sendiri isinya ada beragam, mulai dari tembaga hingga emas. Artinya, bila konsentrat cuma diekspor mentah, banyak sekali sumber daya emas yang hilang dan tidak diolah di dalam negeri.

Nah Jokowi mengaku saat berkunjung ke tambang Freeport dia sempat bertanya-tanya kepada para pekerja berapa banyak potensi emas yang bisa terangkut di dalam konsentrat yang tak terolah di dalam negeri. Dia mendapatkan jawaban per tahunnya bisa mencapai 50 ton.


Menurutnya, bila 50 ton bisa dioptimalkan Indonesia sendiri yang bakal untung. Bayangkan saja 50 ton emas per tahun bila dikalikan 50 tahun operasional dan ditaksir dengan harga emas saat ini tentu jumlahnya sangat besar.

“Mungkin karena saya sering ke bawah berapa sih emas yang terangkut? Kira-kira 40-50 ton per tahun. Kalikan saja 50 (ton) kali 50 (tahun) rupiahkan saja ibu-ibu satu gram berapa itu,” ujar Jokowi dalam Kompas 100 CEO Forum yang disiarkan langsung dari IKN, Kalimantan Timur, Jumat (11/10/2024).

“Perkiraan saya, iseng-iseng saya tanya bawah-bawah itu lima puluh, lima puluh. Besar sekali, saya pernah merupiahkan langsung lemes saya,” kata Jokowi sambil tepuk dahi sebanyak dua kali.

Jokowi juga sempat melempar pertanyaan yang mungkin bisa bikin kaget Tony Wenas, Presiden Direktur Freeport Indonesia. Saat berbicara, Jokowi tiba-tiba bertanya kepada Tony soal potensi kehilangan emas karena ekspor konsentrat. Jokowi melempar pertanyaan ke Tony, ke mana saja emas Freeport pergi selama 50 tahun ini.

“Pertanyaan saya selama 50 tahun lebih konsentrat itu dibawa ke mana? Tapi bukan pak Tony,” kata Jokowi diikuti suara tertawa dari hadirin yang hadir.

Kini, PT Freeport Indonesia sendiri sudah punya smelter atau pabrik pemurnian konsentrat tembaga yang mampu mengolah 3 juta ton konsentrat per tahun. Dengan begitu, Jokowi bilang Indonesia bisa melihat seberapa besar potensi emas Freeport.

“Karena nggak ada smelter kita nggak bisa tahu tapi sekarang PTFI sudah memiliki kapasitas untuk itu, tahu nanti setahun ini akan tahu kita karena akan mulai berproduksi Januari-Desember tahun depan tahu, kita tumbuh di Desember tahun depan berapa ton ya produksinya,” papar Jokowi.

Simak: Jokowi Ungkap Penambahan Saham 10% di Freeport Masih Negosiasi

[Gambas:Video 20detik]

(hal/hns)

Membagikan
Exit mobile version