Senin, September 16


Jakarta

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia tidak bergantung pada 1-2 merek tertentu dalam membuka investasi mobil listrik (electric vehicle/EV) di Tanah Air.

Pernyataan tersebut menanggapi Elon Musk yang tak kunjung bangun pabrik Tesla di Indonesia.

“Saya kira kita (Indonesia) tidak bergantung pada satu atau dua merek,” kata Jokowi kepada wartawan di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, Jumat (26/7/2024).


Jokowi membeberkan saat ini sudah terdapat pabrikan asal Korea Selatan Hyundai yang memproduksi mobil listrik di Indonesia. Selain itu juga sudah ada investasi dari Wulling, BYD, VinFast dan Chery.

“Sebentar lagi akan ada pabrik katoda anoda yang nanti juga ini akan memperkuat industri EV baterai kita. Kalau EV baterainya ada untuk masuk ke industri mobil, sangat mudah karena 40-50% komponen mobil ada di baterai listriknya,” ucap Jokowi.

Menurut Jokowi setelah Indonesia membangun industri kendaraan listrik dari hulu sampai hilir, investor akan datang dengan sendirinya.

“Kita harus optimis bahwa dengan pembangunan industri down streaming dari hulu sampai hilir dikerjakan secara baik, efisien, harganya kompetitif, saya kira investor akan datang cari, bukan kita yang mencari,” ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut Tesla milik Elon Musk belum akan membangun pabrik di mana pun dalam waktu dekat. Indonesia akan mencoba menawarkan potensi investasi lain, khususnya di sektor hilirisasi nikel.

“Kalau Tesla itu sekarang saya pikir setelah satu tahun, dua tahun ini tidak akan membangun pabrik di mana pun. Kita masih melihat peluang lain untuk dia masuk mungkin investasi di nikel kita,” uj

(hns/hns)

Membagikan
Exit mobile version