Jumat, Oktober 11


Jakarta

Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka-bukaan sumber modal awal pemerintahannya membesut agenda pembangunan infrastruktur secara besar-besaran selama 10 tahun di Indonesia. Kebijakan kenaikan harga BBM, diakui Jokowi menjadi modal paling awal untuk membangun infrastruktur.

Dia bercerita 10 tahun lalu dirinya pernah melakukan pengalihan subsidi BBM dan membuat harga BBM menjadi naik. Kebijakan ini dilakukan Jokowi untuk melonggarkan beban fiskal di APBN.

“Kembali ke 10 tahun lalu saya ingat dulu pernah saya melakukan pengalihan subsidi BBM, subsidi kita potong, tapi harganya tentu naik,” cerita Jokowi dalam Kompas 100 CEO Forum yang disiarkan langsung dari IKN, Kalimantan Timur, Jumat (11/10/2024).


Nah kebijakan itu memang memancing protes dari masyarakat, bahkan approval rating atau tingkat kepuasan masyarakat kepada Jokowi sempat turun sampai 43%. Namun, Jokowi menilai taktiknya melonggarkan beban APBN berhasil.

Dari kebijakan mengurangi jatah subsidi BBM, Jokowi mengaku kala itu dirinya mendapati ruang fiskal APBN jadi makin longgar. Ada sekitar Rp 170 triliunan anggaran tambahan yang bisa digunakan. Nah uang ini lah yang jadi modal awal dirinya menggenjot agenda pembangunan infrastruktur di Indonesia.

“Maka dari situ lah kita ada ruang fiskal yang lebih besar, melompat ruang fiskal kita, jadi Rp 170 triliunan saat itu. Dari situ lah kita berangkat membangun yang namanya infrastruktur,” ungkap Jokowi.

Kini setelah 10 tahun agenda pembangunan infrastruktur yang masif dilakukan di Indonesia, Jokowi mengklaim buah hasilnya mulai terlihat. Dia memaparkan beberapa indikatornya, misalnya saja ada biaya logistik bisa turun dari 24% ke 14%. Posisi Indonesia pada peringkat global competitiveness index juga meningkat dari posisi ke 42 menjadi posisi ke 27.

(hal/das)

Membagikan
Exit mobile version