Selasa, Oktober 8


Johor

Negara bagian Johor akan mengubah hari di akhir pekan, tadinya Jumat-Sabtu menjadi Sabtu-Minggu.

Dilansir dari Channel News Asia (CNA) pada Senin (7/10), Bupati Johor Tuanku Ismail Sultan Ibrahim mengumumkan bahwa pergantian hari di akhir pekan akan berlaku mulai Januari 2025.

Johor menjadikan akhir pekan di hari Jumat-Sabtu sejak Januari 2014 untuk memungkinkan umat Islam melaksanakan salat, sebagaimana ditetapkan oleh Sultan Ibrahim Iskandar.


Namun perubahan weekend menjadi Sabtu-Minggu dilakukan atas persetujuan Sultan, dengan alasan mempertimbangkan pandangan Dewan Agama Islam Johor, kata Tunku Ismail dalam sebuah posting Facebook.

Dia telah memerintahkan kepala menteri Johor Onn Hafiz Ghazi dan mufti Johor Yahya Ahmad untuk membahas dan mempelajari setiap sudut dan aspek terkait masalah ini.

“Saya berharap sektor swasta, pemerintah, dan pihak terkait menyediakan waktu dan ruang yang cukup bagi pekerja muslim untuk melaksanakan salat Jumat sebagaimana mestinya,” imbuh bupati tersebut.

Pada tahun 2022, pemerintah negara bagian Johor mulai meninjau hari libur akhir pekannya.

Onn Hafiz mencatat pada saat itu ada keluhan dari masyarakat tentang hari libur yang berbeda untuk pemerintah dan sektor swasta.

Ia mengatakan pemerintah negara bagian akan meninjaunya sehingga orang tua dan anak-anak dapat beristirahat pada hari yang sama. Sekolah dasar dan menengah Johor mengikuti hari libur akhir pekan negara bagian.

Ia juga menambahkan bahwa perubahan tersebut akan memengaruhi sekitar 576.000 siswa dan lebih dari 1,7 juta pekerja di Johor, sekitar 93 persen dari mereka bekerja di sektor swasta.

“Menyelaraskan hari libur akhir pekan juga akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi negara bagian,” kata anggota dewan Johor Jaya Liow Cai Tung.

Pemerintah federal beroperasi pada akhir pekan Sabtu-Minggu, tetapi beberapa negara bagian seperti Kedah, Kelantan, dan Terengganu menetapkan Jumat dan Sabtu sebagai hari libur akhir pekan resmi.

Sebelum tahun 2014, hari libur akhir pekan Johor adalah Sabtu dan Minggu.

Ketika peninjauan tersebut diumumkan pada tahun 2022, kantor berita Malay Mail mengutip sebuah sumber yang mengatakan bahwa pemerintah negara bagian Johor mungkin akan menerapkan akhir pekan resmi selama dua setengah hari, dengan setengah hari Jumat, serta Sabtu dan Minggu, sebagai hari libur.

Namun tidak disebutkan apakah hal ini akan terjadi dalam pengumuman Tunku Ismail pada hari Senin.

(bnl/bnl)

Membagikan
Exit mobile version