Senin, Oktober 7
Jakarta

Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, berpendapat Israel harusnya menyerang fasilitas nuklir Iran sebagai balasan atas rentetan serangan rudal terbaru yang diluncurkan republik Islam tersebut. Guru besar hukum internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana meyakini perang Israel dan Iran akan tereskalasi jika Trump yang menjadi Presiden AS nantinya.

“Ini yang saya khawatirkan kalau Trump jadi presiden. Justru mendorong perang terbuka dan perang bereskalasi. Kalau Trump terpilih, maka perang di Timur Tengah akan bereskalasi, bahkan bisa menyeret negara-negara lain,” kata Hikmahanto saat dihubungi, Sabtu (5/10/2024).

Hikmahanto menjelaskan alasan perang bisa merembet semakin besar. Dia menyebut saat Iran meluncurkan serangan ke Israel, pihak Rusia datang seakan memberi sinyal akan membantu Iran jika Amerika Serikat mendukung Israel.


“Kemarin waktu Iran lakukan serangan segera setelah itu PM Rusia datang ke Iran. Ini memberi sinyal ke AS kalau AS membantu Israel maka Rusia akan berada di belakang Iran. Belum lagi Irak akan berada di belakang Iran. Demikian juga Korut meski tidak punya masalah dengan Israel yang penting kalau AS ada di suatu peperangan maka Korut akan ada di situ untuk berhadap-hadapan,” ucapnya.

Hikmahanto mengatakan perang di Timur Tengah saat ini belum meluas karena Amerika Serikat masih dipimpin Joe Biden. Dia menyebut yang dilakukan Biden mencegah perang dunia ini hanya akan dilakukan oleh capres pesaing Donald Trump, yakni Kamala Harris

“Saat ini kan Joe Biden buat pernyataan kalau PD 3 menurut dia tidak akan terjadi. Tapi masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan. Nah, dalam konteks itu, saya yakin Biden sedang melobi Israel untuk tidak menyerang balik Iran. Bahkan mungkin meminta PM Netanyahu untuk tidak lagi menyerang Hamas dan Hizbullah. Apa yang dilakukan oleh Biden saya yakin akan diteruskan oleh Kamala Harris tapi tidak akan diteruskan oleh Trump,” jelasnya.

Simak juga Video ‘Trump: Jika Saya Menang Dunia Akan Damai’:

[Gambas:Video 20detik]

Simak pernyataan Trump di halaman berikutnya.

Membagikan
Exit mobile version