Jumat, Januari 17


Cianjur

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola oleh Kemensos tidak akan berlaku setelah Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) selesai dipadankan. Gus Ipul mengatakan pembentukan data tunggal merupakan perintah Presiden Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan Gus Ipul saat berdialog bersama Pilar-pilar Sosial di Pendopo Bupati Cianjur, Jawa Barat, Rabu (15/1/2025). Dia mengatakan, jika data tunggal selesai dipadankan oleh BPS maka DTKS tidak lagi berlaku.

“Presiden memerintahkan kepada kementerian, lembaga, yang memiliki data sendiri-sendiri dicampur jadi satu, disetorkan ke BPS untuk dipadankan, direkonsiliasi, dikonsolidasi yang insyaallah nanti akan menjadi data tunggal Indonesia,” kata Gus Ipul di Cianjur.


“Ini yang akan Insyaallah dalam waktu satu bulan lagi selesai dipadankan oleh BPS, maka DTKS tidak berlaku lagi,” sambungnya.

Gus Ipul mengatakan DTSEN ditargetkan selesai dalam satu bulan mendatang. Dia mengatakan setelah DTSEN diluncurkan maka diperlukan pemutakhiran dalam program Kemensos.

“Nah nanti proses pemutakhiran, updatingnya ini yang perlu kita bahas secara bersama-sama. Semua yang kita beri program, harus masuk di dalam data ini, Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional,” ujarnya.

Gus Ipul juga mengatakan masyarakat bisa ikut mengoreksi data penerima bantuan sosial (Bansos). Menurut Gus Ipul, ada sejumlah cara bagi masyarakat yang hendak mengoreksi data penerima Bansos.

Cara pertama ialah lewat saluran formal, seperti menyampaikan koreksi kepada pengurus RT/RW atau aparat desa. Cara berikutnya ialah memanfaatkan fitur usul sanggah di aplikasi Cek Bansos.

“Jadi selama ini banyak yang mengatakan, ada tetangga saya yang semestinya dapat malah nggak dapat, semestinya ngga dapat malah dapat, nah itu jangan cuma ngomong,” kata Gus Ipul.

Gus Ipul mengatakan data penerima Bansos bisa saja salah. Meski demikian, pihaknya terbuka jika ada koreksi dari masyarakat.

“Ya pasti ada, ada saja, tapi kan akan kita perbaiki, jadi ketika ada bukti-bukti yang cukup kuat, yang selama ini mungkin dia akhirnya tidak teridentifikasi, nanti kita bisa masukkan (penerima Bansos),” ujarnya.

Simak juga Video: Tiru China-Brasil, Pemerintah Buat Data Tunggal Guna Entaskan Kemiskinan

[Gambas:Video 20detik]

(haf/haf)

Membagikan
Exit mobile version