Jumat, November 22

Jakarta

Jepang meniru langkah Amerika Serikat untuk menggeber produksi chip dalam negerinya dengan memberi insentif ke pabrikan lokal.

Dalam rancangan UU yang akan diajukan dalam rapat parlemen tersebut tertulis bahwa dana yang disiapkan hingga tahun fiskal 2030 mencapai 10 triliun yen, atau sekitar Rp 1.027 triliun.

Rapidus, perusahaan pembuat chip asal Jepang, adalah perusahaan yang menjadi target dalam UU tersebut, termasuk sejumlah pemasok chip kecerdasan buatan (AI) lain, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (20/11/2024).


PM Jepang Shigeru Ishiba tak membeberkan sumber pendanaan untuk rencana ini. Namun ia memastikan sumbernya bukan berasal dari obligasi yang dibuat untuk menutupi defisit anggaran negara.

Angka yang disiapkan ini jauh lebih besar dari pernyataan pemerintah Jepang pada 2023 lalu. Saat itu mereka menyebut akan mengalokasikan sekitar 2 triliun yen untuk mendukung industri chip lokalnya.

Sebagai informasi, Rapidus adalah perusahaan chip besar yang punya target ambisius. Mereka berencana menjadi pesaing Samsung, TSMC, dan Intel, dan menargetkan bisa memproduksi massal chip 2nm pada 2027.

Rapidus adalah perusahaan yang dibentuk pada Agustus 2022, sebagai perusahaan yang disuntik dana oleh pemerintah Jepang. Cikal bakalnya adalah pernyataan pemerintah Jepang pada 2021 yang mengaku akan memprioritaskan industri semikonduktor lokal.

Langkah ini menjadi prioritas karena mereka pernah menjadi pemain dominan di pasar global. Namun kini Jepang tertinggal dari Taiwan lewat TSMC dan Korea Selatan lewat Samsung dan SK Hynix.

Veteran industri chip Tetsuro Higashi yang juga chairman Rapidus meyakini kalau ia bisa membuat perusahaan semikonduktor yang bisa menyaingi TSMC dan Samsung dalam waktu empat tahun saja. Higashi, yang kini berusia 73 tahun, yakin kalau Jepang punya kemampuan untuk menyegarkan industri chipnya.

Saat pertama dibuat, Rapidus diberi tugas untuk mengembangkan prototipe chip 2nm pada akhir 2025. Untuk mewujudkan ambisi tersebut, Rapidus meminta bantuan dari IBM untuk mengakselerasi penelitian dan pengembangannya. IBM dipilih karena mereka punya paten semikonduktor yang sangat banyak, juga jadi perusahaan pertama yang memamerkan desain chip 2nm pada 2021 lalu.

Rapidus dipimpin oleh dua orang veteran industri semikonduktor, Higashi (sebelumnya memimpin Tokyo Electron) dan Atsuyoshi Koike (sebelumnya memimpin Western Digital di Jepang). Investornya pun banyak, misalnya Kioxia (sebelumnya bernama Toshiba Memory), Sony, Toyota Motor, Denso, NEC, NTT, Softbank, dan Mitsubishi UFJ Bank.

(asj/rns)

Membagikan
Exit mobile version